Program hibah Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) dirancang untuk membangun dan mengembangkan kerja sama budaya baru antara Asia Timur dan Inggris Raya. Program ini berperan penting dalam mendorong lahirnya gagasan baru dan kolaborasi yang melibatkan seniman dan organisasi budaya pada setiap tahap pengembangan. 
 
Dalam putaran program Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) kali ini, pemberian hibah difokuskan pada dua area berbeda: keberagaman dan inklusi, dan upaya penanganan perubahan iklim. Berbagai upaya kolaboratif lintas batas dan disiplin seni akan mendorong lahirnya pemikiran dan gagasan baru untuk mengatasi tantangan terkait perubahan iklim. 
 
Pemberian hibah ditujukan untuk mendorong terbentuknya hubungan, pertukaran, dan kolaborasi baru. Diharapkan, hubungan dan kolaborasi jangka panjang akan terbentuk antara seniman, profesional di bidang kebudayaan, pelaku industri kreatif serta organisasi seni dan budaya, pusat kebudayaan, jaringan, dan kolektif.  

Penerima Hibah Indonesia Tahun 2023

Rais Rice dan Riza Enem

Seniman Visual dan Seniman Audio, Bombo

Bombo adalah duo dan proyek kolaborasi dari Makassar, Sulawesi Selatan. Seniman visual Rais Rice pertama kali menjelajahi dunia multimedia dengan mempelajari fotografi dan desain grafis sembari belajar informatika di Universitas Telkom, Bandung. Seniman audio, Reza Enem, adalah pemain musik dalam band independen bergenre progressive folk, Theory of Discoustic, setelah menyelesaikan studinya di Universitas Fajar, Makassar. Sebelumnya, Reza berkerja di Jakarta Biz Daily sebagai jurnalis foto. 

Kinship through Rice: Re/Worlding Interkultural melalui Narasi Keanekaragaman Budaya dan Biologis serta Desain Regeneratif

UK: Design Ecologies Ltd

Indonesia: Navetta Studio

Terinspirasi oleh konsep "making kin" Donna Haraway, proyek ini mengintegrasikan narasi budaya dan hubungan antara manusia, lingkungan, dan entitas non-manusia melalui desain. Navetta Studio dan Design Ecologies Ltd akan mengeksplorasi hubungan kita dengan tanah melalui praktik makan, bertempat tinggal, dan bercerita dengan beras sebagai elemen penghubung.

Marginalised Women's Voices on Climate Emergency in Sulawesi and Wales

UK: Alexandra Büchler - Literature Across Frontiers (LAF)

Indonesia: Makassar International Writers Festival

Proyek ini akan mengangkat suara perempuan dari Sulawesi dan Wales dalam konteks darurat iklim global, dengan menghubungkan komunitas lintas benua dan budaya. Proyek ini menekankan pentingnya inisiatif akar rumput dalam menangani krisis iklim global.

PANJAGO: Body-Sound-Improvisation

UK: Scott Wilson, BEAST

Indonesia: Rumah Gagas

PANJAGO, yang berarti 'penjaga', bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya sambil memperbaruinya melalui kolaborasi seni internasional. Proyek ini menggabungkan seni gerak tradisional Silek dengan musik elektronik imersif 360 derajat dan teknik improvisasi live coding.

Patterned Vegetation: On the Biodegradable Materiality of Experimental Films

UK: Karel Doing

Indonesia: Lab Laba-Laba

Proyek “Patterned Vegetation” merupakan kolaborasi antara Lab Laba-Laba dan Karel Doing yang mengeksplorasi tantangan dalam pembuatan film analog dan mencari pendekatan alternatif untuk menangkap perubahan ekologi di hutan hujan Jawa Barat. Proyek ini menggunakan teknik Phytography, yang memanfaatkan kimia alami tanaman untuk menciptakan gambar detail pada emulsi fotografi.