Program hibah Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) dirancang untuk membangun dan mengembangkan kerja sama budaya baru antara Asia Timur dan Inggris Raya. Program ini berperan penting dalam mendorong lahirnya gagasan baru dan kolaborasi yang melibatkan seniman dan organisasi budaya pada setiap tahap pengembangan.
Dalam putaran program Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) kali ini, pemberian hibah difokuskan pada dua area berbeda: keberagaman dan inklusi, dan upaya penanganan perubahan iklim. Berbagai upaya kolaboratif lintas batas dan disiplin seni akan mendorong lahirnya pemikiran dan gagasan baru untuk mengatasi tantangan terkait perubahan iklim.
Pemberian hibah ditujukan untuk mendorong terbentuknya hubungan, pertukaran, dan kolaborasi baru. Diharapkan, hubungan dan kolaborasi jangka panjang akan terbentuk antara seniman, profesional di bidang kebudayaan, pelaku industri kreatif serta organisasi seni dan budaya, pusat kebudayaan, jaringan, dan kolektif.
Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) 2023

Penerima Hibah Indonesia Tahun 2023

Bali-Glasgow Filmmaker and Programme Exchange
UK: Glasgow Short Film Festival
Indonesia: Yayasan Kino Media (Minikino)
Melalui film pendek, residensi pembuat film, lokakarya, dan festival, Minikino dan GSFF berharap dapat membuka dialog kreatif di Skotlandia dan Indonesia tentang keberlanjutan lingkungan, perubahan sosial, dan pemberdayaan. Kolaborasi ini akan mencari kesamaan dalam tantangan komunitas masing-masing organisasi untuk mendorong perubahan sosial, memperluas inklusi, dan mengembangkan kemitraan jangka panjang yang bermakna.
Bambang Muryanto
Jurnalis
Bambang Muryanto, seorang jurnalis freelance dan media fixer yang tinggal di Yogyakarta. Pernah aktif bekerja Kedaulatan Rakyat dan The Jakarta Post. Di sela-sela kegiatan liputan, Bambang juga aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Ben Eaton
Seniman, Invisible Flock
Benny Widyo
Gulung Tukar
Betty Herlina
Jurnalis, gerbangbengkulu.com
Lulusan Teknologi Industri Pertanian (TIP) Univ Bengkulu, mengawali karir jurnalistik sejak tahun 2008 di Harian Rakyat Bengkulu. Saat ini menjadi official di gerbangbengkulu.com dan menulis untuk isu perempuan dalam berbagai perspektif di bincangperempuan.com. Betty juga meraih beberapa penghargaan diantaranya, Citradaya Nita 2018 dan 2019 dari Pusat Perhimpunan Media Nusantara (PPMN), Fellowship Jurnalis Perempuan dari PPMN & Unesco (2020).

Boni Pudjianto
Direktur Bagian Pengembangan Bisnis Internasional BEKRAF, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia.
Boni adalah direktur bagian pengembangan bisnis internasional dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia. BEKRAF adalah badan pemerintah setingkat kementerian dengan mandat langsung di bawah presiden. Sebelum bekerja di BEKRAF, Boni adalah Wakil Direktur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
British Council
British Council Indonesia
Butong Idar, Nano Warsono
Seniman, Jogja Disability Arts
Butong Idar lives in the province of Yogyakarta. Butong is a disability art activist (daksha) and is the chairman of Jogja Disability Arts. Active in several art activities together with disabilities and non-disabled people.
Nano Warsono is a lecturer at the fine arts study program at the Indonesian Art Institute, Yogyakarta. He is a mural artist, painter, sculptor, alternative comic. Currently he is the Head of Upt Galeri RJ. Katamsi Indonesian Art Institute Yogyakarta.