By Roel

04 Oktober 2023 - 15:08

Roel dan empat belas penonton berpose di depan kamera dan memegang zine Once Upon a Time. Foto diambil di gedung rumah tinggal yang kini diubah menjadi ruang seni bernama Kongsi 8 di Jakarta Timur. ©

Dok. oleh Rangga Kuzuma.

Melalui media zine, Roel dan Glasgow Zine Library mendorong para kreator dan pembaca di Skotlandia dan Indonesia menceritakan ulang mitologi lokal guna menghubungkan mereka kembali dengan tradisi pemeliharaan lingkungan untuk membingkai ulang isu-isu ekologi saat ini.

Ekologi kian merupakan isu yang mendesak saat ini dibandingkan titik manapun dalam sejarah kita. Dengan menghubungkan kembali pemahaman tentang alam dengan mitologi lokal yang diilhaminya dari generasi ke generasi, kami berupaya membina hubungan yang lebih kuat antara masyarakat dengan tradisi pemeliharaan lingkungan mereka. Saya berkolaborasi dengan Glasgow Zine Library (GZL) untuk menciptakan tiga kegiatan utama: residensi seniman, serangkaian lokakarya zine, dan publikasi zine, yang semuanya berpusat pada menceritakan kembali mitologi lokal di Skotlandia dan Indonesia.

Proyek ini juga merupakan pertama kalinya GZL merintis hubungan dengan budaya zine Indonesia.

Selama kolaborasi ini, saya mengunjungi Skotlandia untuk mengadakan beberapa lokakarya pembuatan zine di perpustakaan zine Glasgow (GZL) dan Edinburgh, mengadakan diskusi tentang sejarah budaya zine di Indonesia, dan memulai produksi zine yang kemudian berkembang menjadi Once Upon a Time.

Zine sebagai media pemberdayaan

Zine, atau majalah indie swaterbit, dapat menjadi media yang ampuh untuk menghubungkan dan membangun kebersamaan antara pencipta dan pembaca, tak jarang menginspirasi minat dan tindakan. Dalam lokakarya pembuatan zine, kami memperkenalkan peserta pada zine sebagai sebuah konsep dan mendorong mereka memproduksi zine sendiri berdasarkan mitos dan legenda yang mereka kenal.

Dengan seni dan tulisan dalam media zine yang sederhana dan mudah dijangkau, para peserta diundang untuk menceritakan kembali kisah-kisah masa kecil mereka, memanfaatkan anekdot, maupun membuat cerita yang benar-benar baru.

Inti dari pembuatan zine, antara lain, adalah tentang merebut kuasa atas narasi sendiri. Zine adalah tentang berbagi cerita, pengetahuan, dan kesamaan keyakinan yang membentuk dan menopang komunitas kita.

Zine juga kerap menuturkan kisah-kisah tersembunyi, narasi-narasi yang tak tampak di permukaan, suara kaum marginal jarang terdengar.

 Lokakarya zine di Edinburgh Zine Library, dengan alat tulis dan bahan kolase di atas meja besar. Tujuh peserta terlihat sedang mengerjakan zine mereka. ©

Dok. oleh Glasgow Zine Library.

 Dua belas zine yang baru saja dibuat oleh peserta workshop Edinburgh, semuanya dengan estetika dan topik yang berbeda-beda. ©

Dok. oleh Glasgow Zine Library.

Roel menampilkan presentasi Once Upon A Time di sebuah ruangan di Kongsi 8, ditonton banyak orang. ©

Dok. oleh Rangga Kuzuma.

Menampilkan keragaman mitos dan narasi

Karena hasil akhir dari proyek ini adalah sebuah zine, kami mengundang submisi karya dari masyarakat yang ingin berbagi cerita rakyat, mitos, atau cerita masa kecil favorit mereka dari Skotlandia maupun Indonesia. Mereka dapat melakukannya melalui tulisan, gambar, puisi, komik, fotografi, atau kolase.

Kuatnya semangat prinsip-prinsip penuturan zine tersebut amat kami rasakan dalam lebih dari 100 karya yang kami terima. 18 mitos yang lolos seleksi final mewakili keragaman yang luas dalam cara memahami mitos. Ada mitos-mitos kuno dan ada pula yang kontemporer, namun semuanya memiliki benang merah yang sama, yaitu pemeliharaan lingkungan.

Once Upon a Time bercita-cita menunjukkan betapa liatnya mitos kita, dapat terus dibentuk dan dibentuk ulang oleh seniman, penulis, dan penyair. Zine ini juga merayakan keunikan berbagai elemen budaya Skotlandia dan mitologi Indonesia serta hubungan kuat mereka dengan masyarakat dan alam.

Pada akhirnya, proyek ini membuka peluang bagi saya dan GZL untuk membentuk hubungan kreatif yang memupuk pemahaman lebih luas antara budaya zine Skotlandia dan Indonesia—dan, tentu saja, lebih banyak karya seni!

Kamu bisa mengunduh zine Once Upon a Time di sini.