Jakarta, 20 April 2015 – British Council Indonesia mendorong adanya inovasi dalam promosi seni dan budaya Indonesia melalui program peningkatan kapasitas bagi para pelaku industri festival dan pemerintah kota Yogyakarta untuk dapat mengelola warisan budaya yang bernilai tinggi di kota tersebut.
“Potensi yang ditawarkan dalam program Manajemen Festival kota ini merupakan suatu hal yang unik dan dapat memberikan kesempatan agar berbagai festival budaya di Yogyakarta untuk lebih terkenal lagi nantinya,” kata Direktur British Council Indonesia, Sally Goggin, di Jakarta, Senin.
Melalui lokakarya bertajuk “Manajemen Festival dan Branding Yogyakarta” yang akan berlangsung pada 22-24 April 2015, British Council menghadirkan James McVeigh, Head of Marketing and Innovation Festivals Edinburgh, yang akan berbagi pengalamannya tentang bagaimana mengelola festival yang memiliki reputasi mendunia itu.
DirekturBritish Council Indonesia, Sally Goggin, menjelaskan bahwa Festival Edinburgh yang terdiri dari lima festival utama adalah salah satu festival berskala global yang telah terbukti berhasil mendatangkan ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
“Kami merasa bangga karena dapat menghadirkan pakar yang berpengalaman dalam mengelola Festival Edinburgh untuk turut berbagi pengalaman dan ilmunya kepada para pelaku industri festival yang sedang melakukan hal serupa di Yogyakarta,” kata Sally Goggin.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Head of Marketing and Innovations, Festivals Edinburgh, James McVeigh mengatakan pihaknya sangat antusias untuk bekerja sama dengan British Council Indonesia.
“Selama beberapa tahun terakhir, banyak seniman asal Indonesia yang menghadiri festival-festival kami dan kami berharap program inisiatif seperti lokakarya ini dapat mempererat hubungan kita serta mengembangkan mereka ke depannya, sehingga dapat menciptakan kolaborasi yang lebih banyak lagi antara seniman Indonesia dan Inggris,” kata James McVeigh dalam jumpa pers di Jakarta.
British Council Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai festival terkenal di Yogyakarta sejak Juni 2014 untuk mengembangkan konsep promosi dan pemasaran mereka agar dapat dibawa ke level internasional dengan harapan besar untuk memberikan citra “Kota Festival” bagi Yogyakarta.
Potensi besar yang dimiliki Yogyakarta, terutama dalam hal festival berskala nasional dan internasional, menjadi dasar bagi penyelenggaraan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas jaringan para penyelenggara festival tersebut.
Lokakarya pertama yang diselenggarakan pada Desember 2014 telah menghadirkan pakar festival internasional seperti Direktur Program ‘City of Culture’ kota Derry~Londonderry, Shona McCarthy. Sementara dalam kegiatan tahap dua yang diselenggarakan pada awal Maret 2015, British Council juga mengundang dua pembicara dari regional seperti Direktur George Town Festival (Penang) Joe Sidek dan Direktur Ubud Writers and Readers Festival Janet de Neefe untuk berbagi pengalaman mereka dalam mengelola festival berskala internasional.
Dalam dua lokakarya yang juga didahului oleh dua forum diskusi kelompok tersebut, para peserta telah mengangkat berbagai isu penting terkait tantangan penyelenggaraan festival seperti metode penggalangan dana, strategi dan promosi serta program perencanaan festival yang berkesinambungan setiap tahunnya.
Setelah menjalani dua lokakarya tersebut, para peserta telah sepakat untuk bergabung dalam forum yang akan merealisasikan festival bersama di bawah bendera “jogjafestivals”. Saat ini, forum tersebut tengah mempersiapkan rancangan “jogjafestivals” yang ditargetkan akan diluncurkan pada tahun ini.