By Andi Joko Prasetyo, Jurnalis, Warto Deso

04 August 2021 - 10:58

Deskripsi gambar: Foto Puji Lestari sedang duduk sembari melukis kanvas yang terdapat di pangkuannya.  ©

Dok. oleh Puji Lestari

Cerita Hidup

Puji Lestari adalah seorang ibu rumah tangga  penyandang disabilitas berusia 24 tahun yang telah dikaruniai satu orang putri. Saat ini Dia menekuni dunia seni, khususnya seni rupa atau melukis.  Dia tinggal di Dusun Mendak kelurahan Giri Sekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Walaupun terlahir sebagai penyandang disabilitas, bukan berarti harus berpangku tangan dan tidak melakukan  sesuatu hanya menunggu bantuan serta belas kasihan dari orang lain -- itulah pedoman hidupnya yang terus dipegang.

Puji menceritakan memang tidak mudah menjadi  penyandang disabilitas karena seringkali dipandang sebelah mata bahkan  ejekan  sering didapat yang sempat membuatnya minder. Namun Dia sangat bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayanginya  dan mendukung apa yang dia lakukan  tidak malu mempunyai anggota  keluarga penyandang disabilitas. Hal itulah yang membuatnya bersemangat dan menjadi lebih percaya diri  dalam menjalani hidup  dan berkarya.  Tanggapan masyarakat disekitar ia tinggal  terhadap disabilitas beragam ada yang sudah mengerti dan menghormati penyandang disabilitas tetapi masih  ada juga yang menganggap disabilitas adalah orang  yang tidak bisa apa -apa  dan hanya menjadi beban keluarga dan masyarakat sehingga melalui  lukisan  hasil karyanya  Puji  ingin menunjukan bahwa disabilitas ini mampu berkarya  hanya saja selama ini tidak pernah diberikan kesempatan .Puji juga menyampaikan  penyandang  disabilitas  bukan orang yang mempunyai kekurangan tetapi   orang dengan  kemampuan yang  berbeda  seperti  dirinya yang melukis menggunakan lengan tangan dan kaki tetapi tidak menjadi kendala baginya dalam berkarya.

 

Dunia melukis

Sejak umur 14  tahun Puji  sudah mulai senang menggambar  walaupun itu hanya untuk iseng- iseng mengisi waktu luang nya  kemudian baru  dia tekuni dalam 2 tahun  ini . Dia banyak mendapatkan  dukungan dari keluarga dan  Iwan Setiyawan  pengajar sekaligus  mentornya  yang berupa peralatan dan pengetahuan  tentang dunia seni rupa. Saat ini ia juga berkomunikasi  dengan beberapa komunitas  seni rupa untuk terus belajar  agar kemampuanya  makin meningkat karena menurutnya  pengetahuan  dan kemampuan yang ia miliki masih sangat kurang karena dalam melukis tidak hanya memvisualkan apa yang dilihatnya tetapi  ada pesan yang  harus tersampaikan dengan baik  dalam sebuah  karya lukis  itulah  yang membuat  berbeda satu  karya  dengan yang lainya.  Tema lukisan yang  puji  buat saat ini sebagian besar bertema  pertanian dan pedesaan karena memang   sesuai  kondisi tempat ia tinggal tetapi  dia juga  membuat  karya yang  bertema  perempuan dan penyandang disabilitas.  Dia juga menjadikan  lukisan ini sebagai  media memperkenalkan dan memperjuangkan hak- hak perempuan  dan penyandang disabilitas . Kesulitan yang dihadapi saat ini adalah  sering kesulitan mendapatkan alat atau bahan untuk melukis  dan  harus menunggu  dalam beberapa hari walaupun begitu  tidak menyurutkan semangatnya dalam melukis.  Dia merasa sangat bersyukur karena   dirinya mulai dikenal  melalui karyanya dan tidak hanya kedisabilitasan bahkan dalam event memperingati hari perempuan  internasional   yang dihadiri oleh Bupati dan ketua DPRD kabupaten Gunungkidul   ia meneruskan goresan  kuas dari  kedua tokoh tersebut. Saat ditanya aliran apa yang  diikutinya  puji menyampaikan saat ini  ia lebih cenderung mengikuti aliran  ekspresionisme karena  dalam aliran ini ia bebas  mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran dan perasanya.

Harapan

Pesan Puji untuk teman- teman penyandang disabilitas adalah jangan pernah menyerah  karena setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda  sehingga mari kita asah kemampuan tersebut dengan banyak belajar dan berlatih dengan tekun dan penuh semangat. Usia bukanlah penghambat  untuk kita tetap  belajar  dan berusaha. Belajar itu bisa dimana , kapan, dari  siapa saja yang terpenting adalah  keinginan kita untuk terus bertumbuh semakin maju dan menjadi pribadi yang baik.Pesan untuk orang tua maupun keluarga yang memiliki penyandang disabilitas jangan pernah malu dan mari dukung mereka untuk mengembangkan kemampuan yang  dimiliki agar menjadi lebih baik dan bermanfaat karena dukungan dan cinta dari keluarga merupakan  hal yang paling dibutuhkan  oleh semua orang.

Ditulis Oleh 

Andi Joko Prasetyo