Care Krisis memberikan kesempatan bagi dua kelompok teater untuk mencoba sebuah format pertunjukan digital baru, dengan penampil dari Sakatoya (ID) melakukan pertunjukan langsung bersama dengan proyeksi pertunjukan oleh Zoo Co (UK)
Kedua kelompok ini mengeksplorasi dampak ekologis dari populasi yang menua, dan dilema yang dihadapi masyarakat tentang memiliki anak, mempertimbangkan kekhawatiran tentang memelihara lingkungan vs. meningkatnya kebutuhan perawatan sosial untuk lansia.
Video di atas adalah rekaman dari pertunjukan daring dan diskusi proyek Care Krisis. Saat ini tersedia untuk ditonton di Youtube Channel "Care Krisis" yang dapat diakses melalui link ini: https://bit.ly/YT_CareKrisis
-----------
Proyek dan kerja sama kami dengan Sakatoya berjalan sangat baik dan menjadi kesempatan belajar yang begitu besar bagi Zoo Co. Kami mencapai tujuan utama untuk menjajaki cara-cara baru bekerja dengan kelompok asal luar negeri dalam sebuah hibrida penampilan langsung dan digital. Kedua kelompok mampu bersinergi dan saling belajar selama proses kerja sama ini berlangsung. Hal ini mampu terjadi karena kami selalu saling berbagi dan merespons terhadap karya digital satu sama lain. Di samping dengan Sakatoya, kami juga bekerja sama dengan banyak seniman tuli maupun seniman yang mampu mendengar, yang tentunya kehidupan masing-masing-masing memiliki pengalaman hidup yang kaya. Pandemi ini sungguh menjadi tantangan bagi industri teater, terutama seniman wiraswasta; maka dari itu, kami bersyukur atas kesempatan ini yang memungkinkan kami untuk menyediakan pekerjaan berbayar di masa yang sulit ini. Merupakan pengalaman baru bagi kami untuk menggeluti berbagai disiplin ilmu dengan praktisi dari latar belakang, keahlian, negara, dan zona waktu yang berbeda.
Untuk mengatasi tantangan logistik selama berkolaborasi dalam sebuah proyek dengan kelompok dari negara lain, Zoo Co dan Sakatoya memilih model video dan penampilan campuran. Setiap kelompok menampilkan cerita yang mencerminkan budayanya sendiri dan kemudian menanggapi tema karya kelompok lainnya; kebetulan tema karya kelompok kami adalah populasi yang menua dan planet yang memanas.
Masing-masing kelompok lalu membuat latar belakang film yang dikirimkan ke satu sama lain dan ditampilkan secara langsung. Sakatoya membuat cerita tentang seorang perempuan di panti jompo yang membuat hidangan tradisional dengan perawatnya.
Kami sungguh beruntung karena kedatangan Laura Kressly, kritikus teater ternama, yang hadir selama tiga hari dalam proses kreatif kami. Laura mengamati dan menjelaskan tentang tiga kelompok kerja yang berkreasi secara bersamaan di dalam ruangan:
1) Tim desain produksi yang mengerjakan proyeksi video, videografi, dan desain suara;
2) Para 'pembina' yang membuat film pendek untuk dikirim ke Sakatoya; dan
3) Para penampil dan juru bahasa isyarat Inggris yang menanggapi konten besutan Sakatoya.
Bekerja dengan cara split-focus seperti ini adalah hal baru bagi kami, meskipun terbukti sangat efektif dalam menghasilkan pekerjaan berkualitas dalam waktu yang singkat. Dalam laporannya tentang proses kami, Laura mencatat bahwa secara paralel kedua kelompok kami membongkar hierarki yang ada dan membuka kesempatan bagi setiap seniman untuk mengambil peran kepemimpinan secara bertahap.
Tak butuh waktu lama hingga muncul rasa saling memiliki dalam kurun waktu seminggu; hal ini juga yang memengaruhi keseluruhan proses dan produk akhir kami. Kegiatan selama seminggu tersebut sebagian besar merupakan buah pikiran Direktur Artistik Zoo Co Florence O'Mahony, yang mengerahkan segenap kemampuannya untuk memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari jenis kelamin, pengalaman, usia, atau latar belakang, turut serta dalam karya yang sedang dibuat.