Delegasi Indonesia untuk The Great Escape 2016

Robin Malau

Pendiri dan CEO dari Musikator, Musikator

Robin adalah pendiri dan CEO dari Musikator, badan riset musik sekaligus agensi musik independen pertama di Indonesia yang bertujuan untuk mewadahi pertumbuhkembangan ekosistem musik baru. Didirikan pada tahun 2008, Musikator pada awalnya adalah komunitas musik untuk musisi di Bali yang kemudian mengubah haluan menjadi agregator bagi musisi-musisi yang belum memiliki label serta mendistribusikan musik dari 600 band agar dapat diakses secara digital dalam skala global. 

Roel

Rosella May

Rosella May

Fashion Designer

Rosella May adalah seorang desainer yang berfokus kepada gaya yang tidak dimakan zaman yang dia gabungkan dengan sedikit gaya urban. Dia pindah ke Nottingham pada tahun 2011 untuk mengejar karir sebagai desainer kostum. Setelah merubah jurusan mata kuliahnya dia memusatkan perhatiannya kepada menciptakan bahan dan tekstil yang berbeda. Rosella belajar fesyen dan tekstil rajutan. Selama masa kuliahnya dia menghabiskan waktu satu tahun bekerja untuk Stuart Peters di London. 

 

Rosy Dewi Arianti

Jurnalis

Rosy mengawali karir jurnalistiknya sebagai kontributor Kantor Berita Radio (KBR) 68H pada 2019. Ia bergabung sebagai reporter desk Tren pada 2021 dan bagian dari Tim Cek Fakta Kompas.com. Ia tertarik dengan isu keberagaman, perempuan, disabilitas, HAM, dan topik populer yang ramai dibicarakan di media sosial.

Seni dan Industri Kreatif, British Council Indonesia

Shakia Stewart

Manajer Konten Digital, British Council

Sheona Smith

Stanislaus Yangni

Penulis Lepas

Stanislaus Yangni, biasa dipanggil Sius, tinggal dan bekerja di Yogyakarta sebagai penulis freelance. Ia pernah mengenyam pendidikan di fakultas Psikologi Sanata Dharma Yogyakarta, STF Driyarkara Jakarta, dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Bidang yang ditekuni selama ini seni rupa, estetika dan filsafat. Selain menulis, ia juga memotret, dan melakukan pekerjaan desain grafis. 

Suryandaru

Advokat Disabilitas, Pertuni Jawa Tengah

Suryandaru telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang pemberdayaan penyandang disabilitas sensorik netra, melalui aktivitas di dalam organisasi Pertuni Daerah Jawa Tengah.  Ia telah melakukan advokasi kepada perguruan tinggi swasta sehingga terbuka kesempatan disabilitas netra berkuliah secara gratis di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), meningkatkan kualitas tunanetra  dan membangun kerja sama dengan organisasi disabilitas di luar Pertuni.

 

Suryani Liauw

Suryani Liauw

Programme Coordinator , Good Pitch² Southeast Asia

Suryani Liauw mulai berkecimpung di Industri Film Indonesia sejak tahun 2003. Selama lebih dari 12 tahun, Ia telah memperoleh pengalaman dan membangun jaringan dengan sejumlah kegiatan film. Termasuk di antaranya pengelolaan lokakarya, festival, sampai produksi film, baik dengan para pembuat film lokal maupun asing. Suryani senantiasa mencari cara untuk terus dapat mendukung para pegiat film Indonesia, salah satunya adalah dengan mengelola program Good Pitch² Southeast Asia di In-Docs.