By Sarah Archdeacon, Corali

17 September 2021 - 16:29

"Cara-cara menginspirasi dan saling terhubung antar negara di masa karantina" 

Corali dan Gigi Art of Dance (GAOD) pertama kali bertemu di sebuah residensi tari di Jakarta pada tahun 2019. Waktu itu, residensi tersebut dipimpin oleh DJ dan Carly, dua perwakilan Corali, dan merupakan kerja sama dengan Impermanence, grup tari asal Inggris. DJ dan Carly menciptakan ikatan kreatif yang tak terlupakan bersama para penari GAOD yang berpartisipasi dalam residensi tersebut. Ini juga yang kemudian menanam benih untuk kolaborasi kedua belah pihak  di kemudian hari.

Sejak pertemuan pertama mereka, Corali dan GAOD tidak pernah putus kontak. Ketika British Council mengumumkan hibah Connections Through Culture (CTC), kedua kelompok ini kembali bertemu untuk merencanakan sebuah proyek baru dan mengajukan kembali permohonan untuk hibah ini. Dari sini muncullah ide membuat Digital Dance Toolkit.

Toolkit atau perangkat ini dimaksudkan sebagai materi yang menampilkan metode-metode yang dilakukan oleh Corali dalam menciptakan sebuah tarian untuk dibagikan dengan para penari G-Star, grup pecahan GAOD yang berisi penari-penari dengan Down’s Syndrome. Setelah itu, G-Star merespons kepada toolkit tersebut dan menciptakan materi tarian mereka sendiri sebelum kemudian dibagikan kembali dengan Corali.

Kami sukses mendapatkan hibahnya! Tulisan ini akan menyoroti hal-hal paling seru yang terjadi selama proyek ini berlangsung.

The Digital Dance Toolkit

Karena toolkit ini dibuat selama masa lockdown di London dan Jakarta, kami ingin agar toolkit tersebut menjadi alat yang menginspirasi dan menghubungkan para penari di masa yang sulit ini.

Kami sangat ingin agar para penari Corali yang memimpin materi ini dan menampilkan kehebatan mereka ke para penari muda di G-Star. Peran DJ di Corali sebagai penari sekaligus Associate Artistic Director atau Direktur Artistik Muda, selain hasil kerjanya yang luar biasa ketika berkolaborasi dengan GAOD pada 2019 lalu, menjadikannya kandidat yang sempurna untuk memimpin pertukaran digital ini.

Membuat toolkit juga membutuhkan eksplorasi dan dekonstruksi akan proses Corali dalam membuat pertunjukan tari. Karena alasan ini juga tahap perencanaan awal materi pun melibatkan beberapa pemain kunci dalam karya ini: Bethan Kendrick (penari Corali), Jacobus Flynn (Direktur Artistik Muda), Bridget Chew (Direktur Artistik Muda) dan saya sendiri selaku Direktur Artistik. Ini menjadi momen keterhubungan yang berharga bagi dua kelompok tari di masa lockdown.

Tim Corali kemudian bertemu di Zoom untuk menelusuri seluk-beluk proses kreatif masing-masing. Ada beberapa ide dan versi-versi awal toolkit yang kami coba terlebih dahulu.

Akhirnya kami pun siap! DJ dan Bethan masing-masing mengambil dua bagian dari toolkit ini dan menampilkannya di depan kamera sebagai panduan, sambil direkam oleh seniman Jon Archdeacon.

Selalu menyenangkan bersua dengan Gianti Giadi, Pendiri dan Direktur GAOD, serta Reba Aryadi, Manajer Digital GAID. Sungguh menginspirasi sekali mendengar tentang rencana mereka menggunakan toolkit ini sekaligus ide-ide mereka tentang hasil akhir proyek ini. Pertemuan kami berjalan begitu cepat dan menyenangkan! Begitu banyak ide yang terlontar.

Gianti juga menyarankan agar toolkit ini dibagikan dengan salah satu kelompok tari mereka, Dance Lab, yang berisi penari-penari non-disabilitas. Ide yang cerdas sekali untuk membagikan ringkasan awal proyek ini, karena hal ini memungkinkan pendekatan yang lebih inklusif sekaligus memperkaya proses pembelajaran setiap penari yang terlibat di dalamnya.

DJ Hassan, salah satu penari dari Corali, difoto saat memegang sendok spaghetti di depan wajahnya -- jempol dan telunjuk tangan kirinya menyerupai bentuk separuh lingkaran dari kepala sendok, dan tangan kanannya memegang gagang sendok, dengan mata kirinya mengintip dibalik lubang di tengah sendok.
Sebuah foto yang diambil dari rangkaian video Digital Dance Toolkit oleh Corali. Deskripsi gambar: DJ Hassan, salah satu penari dari Corali, difoto saat memegang sendok spaghetti di depan wajahnya -- jempol dan telunjuk tangan kirinya menyerupai bentuk separuh lingkaran dari kepala sendok, dan tangan kanannya memegang gagang sendok, dengan mata kirinya mengintip dibalik lubang di tengah sendok.  ©

Dok. oleh Corali Dance Company

Bethan, salah satu penari dari Corali, difoto dari sisi sebelah kanan saat sedang sedikit membungkuk dengan kedua kanan disatukan pada sendi di bawah telapak tangan, membentuk huruf V.
Gambar tangkapan layar dari rangkaian video Digital Dance Toolkit. Deskripsi gambar: Bethan, salah satu penari dari Corali, difoto dari sisi sebelah kanan saat sedang sedikit membungkuk dengan kedua kanan disatukan pada sendi di bawah telapak tangan, membentuk huruf V.  ©

Dok. oleh Corali Dance Company

Seorang penari dari Gigi Art of Dance duduk di kursi makan menghadap ke meja makan, dengan keduatangan direntangkan di atas kepala di kanan dan kiri dengan kepala menunduk ke bawah.
Foto tangkapan layar dari film "Re:imagining Home" karya Gigi Art of Dance. Deskripsi gambar: Seorang penari dari Gigi Art of Dance duduk di kursi makan menghadap ke meja makan, dengan keduatangan direntangkan di atas kepala di kanan dan kiri dengan kepala menunduk ke bawah. ©

Dok. oleh Gigi Art of Dance

Gianti, Reba dan tim mereka mendulang banyak pengalaman seiring dengan berjalannya penampilan tari ini, yang disiarkan langsung setiap minggunya di Instagram, YouTube dan Zoom. Mereka senang sekali bisa menarik perhatian penonton dalam jumlah besar untuk proyek kami lewat cara ini. Kami pun cepat menyusun rencana untuk saling terhubung dan menampilkan proyek kami lewat serangkaian siaran langsung virtual:

  • YouTube introduction to the project as part of World Down Syndrome Day, March 2021 
  • A Instagram improvisation jam as part of World Dance Day, May 2021 
  • YouTube talk  and sharing between GAOD and Corali, June 2021 
  • YouTube workshop and dance party using the Digital Dance Toolkit led by DJ, and attended by G-Star, Dance Lab, Corali and other international dancers/dance companies, June 2021 

Tiba-tiba semua ini benar-benar terjadi! Mendebarkan sekali rasanya ketika melihat potongan-potongan karya G-Star dan Dance Lab di media sosial selagi mereka memulai eksplorasi kreatif mereka, apalagi melihat toolkit Corali digunakan sebagai bahan utama untuk karya GAOD.

Di titik ini, kami juga bertemu dengan dua fasilitator GAOD, yaitu Karina Syahna dan Cedric Louise Tanamas, yang menyampaikan sesi-sesi toolkit ini bagi para penari GAOD melalui Zoom. Sangat menyenangkan mengetahui bahwa materi yang disediakan membantu proses kreatif mereka. Kami juga mendengar langsung beberapa anekdot menarik seputar proses ini! Salah satu tutor G-Star memberitahu kami bahwa orang tua para penari G-Star sangat mendukung penyelesaian proyek ini dan mereka bahkan berinisiatif untuk membuat toolkit mereka sendiri! Kami senang mendengar bahwa proyek ini mampu menghubungkan banyak keluarga dalam cara-cara baru dan tak terduga.

Momen-momen menyenangkan

Ada banyak momen menyenangkan dan inilah beberapa favorit saya:

  • Cara GAOD memperluas konsep awal toolkit ini dengan menambahkan instruksi-instruksi mereka sendiri, seperti tampil di luar ruangan dan di hadapan sebuah dinding.
  • Video-video karya G-Star dan Dance Lab yang memukau!
  • Wajah Bethan and DJ ketika melihat video-video GAOD! Mereka terlihat sangat senang dan bangga.
  • Kedua kelompok tari ini, dan semua penari di dalamnya yang sukses menghadapi tantangan dalam pertukaran Digital Dance Toolkit! Kita semua berhasil melakukannya!
  • Semua siaran langsung virtual yang menampilkan toolkit ini, serta respons langsung dari GAOD.

Setelah kolaborasi ini, lalu apa?

Akan seru sekali untuk mengeksplorasi lebih dalam pertukaran antara Corali dan GAOD dalam bentuk yang lebih terintegrasi. Kami juga tertarik untuk melakukan kolaborasi antara G-Star dan kelompok penari muda Corali, Kick Up. Masih ada banyak sekali hal yang bisa kita lakukan bersama!

Mari berkenalan dengan Para Kolaborator!

Corali

Sejak dibentuk pada tahun 1989, Corali telah membuat pertunjukan-pertunjukan dan film-film menarik, dan ini merupakan ambisi kami agar para penari-penari dengan disabilitas intelektual dapat dikenali atas kontribusi penting mereka pada kegiatan berkebudayaan. Kami bekerja sama dengan venue kelas tinggi seperti Sadler's Wells dan Tate untuk program-program tahunan. 

Gigi Art of Dance 

GIGI Art of Dance (GAOD) adalah sebuah sekolah yang didedikasikan untuk pengembangan kemampuan seni tari. Sekolah ini dibentuk pada tahun 2009 sebagai rumah untuk belajar, mengeksplorasi, berkolaborasi, dan berbagi pertunjukan seni tari. Sekolah ini menyediakan sebuah ruang aman dan suportif untuk belajar dan menawarkan lebih dari 35 kelas setiap minggunya.