"Cara-cara menginspirasi dan saling terhubung antar negara di masa karantina"
Corali dan Gigi Art of Dance (GAOD) pertama kali bertemu di sebuah residensi tari di Jakarta pada tahun 2019. Waktu itu, residensi tersebut dipimpin oleh DJ dan Carly, dua perwakilan Corali, dan merupakan kerja sama dengan Impermanence, grup tari asal Inggris. DJ dan Carly menciptakan ikatan kreatif yang tak terlupakan bersama para penari GAOD yang berpartisipasi dalam residensi tersebut. Ini juga yang kemudian menanam benih untuk kolaborasi kedua belah pihak di kemudian hari.
Sejak pertemuan pertama mereka, Corali dan GAOD tidak pernah putus kontak. Ketika British Council mengumumkan hibah Connections Through Culture (CTC), kedua kelompok ini kembali bertemu untuk merencanakan sebuah proyek baru dan mengajukan kembali permohonan untuk hibah ini. Dari sini muncullah ide membuat Digital Dance Toolkit.
Toolkit atau perangkat ini dimaksudkan sebagai materi yang menampilkan metode-metode yang dilakukan oleh Corali dalam menciptakan sebuah tarian untuk dibagikan dengan para penari G-Star, grup pecahan GAOD yang berisi penari-penari dengan Down’s Syndrome. Setelah itu, G-Star merespons kepada toolkit tersebut dan menciptakan materi tarian mereka sendiri sebelum kemudian dibagikan kembali dengan Corali.
Kami sukses mendapatkan hibahnya! Tulisan ini akan menyoroti hal-hal paling seru yang terjadi selama proyek ini berlangsung.
The Digital Dance Toolkit
Karena toolkit ini dibuat selama masa lockdown di London dan Jakarta, kami ingin agar toolkit tersebut menjadi alat yang menginspirasi dan menghubungkan para penari di masa yang sulit ini.
Kami sangat ingin agar para penari Corali yang memimpin materi ini dan menampilkan kehebatan mereka ke para penari muda di G-Star. Peran DJ di Corali sebagai penari sekaligus Associate Artistic Director atau Direktur Artistik Muda, selain hasil kerjanya yang luar biasa ketika berkolaborasi dengan GAOD pada 2019 lalu, menjadikannya kandidat yang sempurna untuk memimpin pertukaran digital ini.
Membuat toolkit juga membutuhkan eksplorasi dan dekonstruksi akan proses Corali dalam membuat pertunjukan tari. Karena alasan ini juga tahap perencanaan awal materi pun melibatkan beberapa pemain kunci dalam karya ini: Bethan Kendrick (penari Corali), Jacobus Flynn (Direktur Artistik Muda), Bridget Chew (Direktur Artistik Muda) dan saya sendiri selaku Direktur Artistik. Ini menjadi momen keterhubungan yang berharga bagi dua kelompok tari di masa lockdown.
Tim Corali kemudian bertemu di Zoom untuk menelusuri seluk-beluk proses kreatif masing-masing. Ada beberapa ide dan versi-versi awal toolkit yang kami coba terlebih dahulu.
Akhirnya kami pun siap! DJ dan Bethan masing-masing mengambil dua bagian dari toolkit ini dan menampilkannya di depan kamera sebagai panduan, sambil direkam oleh seniman Jon Archdeacon.
Selalu menyenangkan bersua dengan Gianti Giadi, Pendiri dan Direktur GAOD, serta Reba Aryadi, Manajer Digital GAID. Sungguh menginspirasi sekali mendengar tentang rencana mereka menggunakan toolkit ini sekaligus ide-ide mereka tentang hasil akhir proyek ini. Pertemuan kami berjalan begitu cepat dan menyenangkan! Begitu banyak ide yang terlontar.
Gianti juga menyarankan agar toolkit ini dibagikan dengan salah satu kelompok tari mereka, Dance Lab, yang berisi penari-penari non-disabilitas. Ide yang cerdas sekali untuk membagikan ringkasan awal proyek ini, karena hal ini memungkinkan pendekatan yang lebih inklusif sekaligus memperkaya proses pembelajaran setiap penari yang terlibat di dalamnya.