Selamat datang di tempat di mana kreativitas dan teknologi melebur menjadi satu!
Lihat bagaimana seniman menggunakan teknologi untuk bermain dengan bakteria, membuka rahasia musik dalam pembuatan film, bermain-main dengan proses artificial intelligence, dan bersenang-senang dalam workshop teknologi yang dirancang untuk anak-anak.
Terinspirasi dari Digital Design Weekend yang diselenggarakan tiap tahun di Museum V&A, London, program remix di Bandung ini mempersembahkan kreativitas dari Indonesia, khususnya Bandung, dan Inggris: memperlihatkan talenta dari kedua negara yang sangat menginspirasi, dan mempertemukan seniman, desainer, insinyur, technologist, dan yang paling penting, Anda!
Kolaborasi
Robbie Thomson (Glasgow) x Abshar Platisza (Bandung)
Open Lab:
Galeri Soemardja, Institut Teknologi Bandung
Waktu: 11-17 November 2017, 10:00—17:00 WIB
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Peragaan:
18 November 15:00—15:30 WIB (Langsung datang / Drop in)
Pertunjukan bersama Tomy Herseta:
19 November 2017, 16:00—16:30 WIB (Langsung datang / Drop in)
Meski terpisah ribuan kilometer, dua seniman berbeda bangsa dan budaya ini ternyata memiliki banyak kesamaan—baik Robbie dan Abshar sama-sama lulusan Universitas seni bergengsi di negara mereka, sama-sama tertarik dengan pendekatan sains dan teknologi, dan pernah mengeksplorasi mulai dari kepala robot hingga bakteri dalam berkarya. Kini mereka akan menghabiskan waktu bersama untuk membuat karya baru, khusus untuk Digital Design Weekend—Bandung Remix!
Kolaborasi
Biome Collective (Dundee) x Sembilan Matahari (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Biome Collective dan Sembilan Matahari adalah dua organisasi yang kerap berkarya menggunakan teknologi, video mapping, dan melibatkan publik dalam berkarya. Mereka akan menggunakan Digital Design Weekend—Bandung Remix untuk berinteraksi dengan pengunjung dan mengembangkan karya kolaborasi mereka.
Kolaborasi
Invisible Flock (Leeds) x Digital Nativ (Jakarta)
“Nada Bumi”
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Interaksi publik:
18-19 November 2017, 11:00, 13:00, 16:00, 18:00 WIB (Langsung datang / Drop in)
“Nada Bumi” adalah karya kolaborasi baru oleh kedua kelompok ini; sebuah lingkungan sensori yang interaktif, di mana kamu bisa menyentuh dan mengeksplorasi instalasi untuk memberikannya efek tertentu. Mereka mengumpulkan beragam sampel dari Jawa dan Flores untuk mencoba menangkap jejak data dari ekosistem yang terancam perubahan iklim. Melalui fenomena alam yang tersembunyi; energi listrik yang dihasilkan tanaman atau pola seismik yang tertinggal dalam arus lava, karya ini mencoba untuk menangkap dan menyoroti kerapuhan lansekap yang terkikis ini dan menantang hubungan kita dengan mereka.
Locations include; Goa Jomblang, Bromo-Tengger-Semeru National Park, Baluran National Park, Komodo, Rinca Island & Flores Sea, Labuan Bajo, Ruteng Spider Rice Fields, Liang Bua Cave, Mangeruda Hot Springs, Mt. Kelimutu.
Sampled elements include; water, soil, pollution, field recordings, biodata from plants.
Performance
Robbie Thomson
“Infinite Lives”
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Performance:
“Infinite Lives”
18-19 November 2017, 19:00-20:00 WIB (Gratis, tempat terbatas / Free, limited space)
“Infinite Lives” adalah semacam eksperimen laboratorium yang mempelajari bakteria yang hanya bisa terlihat melalui pembesaran berkali lipat. Dikelilingi oleh organisme yang aneh dan fantastik serta perangkat robotic, experimen Robbie kemudian diubah menjadi proyeksi yang bereaksi terhadap musik elektronik yang diputar.
Pameran Interaktif
Bottlesmoker (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
A Jam Session with Bottlesmoker: “Sound from Daily Objects”
19 November 2017, 17:00—17:30 WIB (Langsung datang)
“Daily Object Relationship” mengajak pengunjung merespon benda-benda dan perkakas yang biasa ditemukan di rumah untuk menghasilkan bunyi yang oleh Bottlesmoker akan diolah menjadi musik. Pengunjung dapat mengetuk, memukul, menggesek bahkan membenturkan beragam benda yang sudah disiapkan dan diajak untuk menyadari bahwa kita hidup di tengah bebunyian dan musik yang selalu menemani kita.
Pameran Interaktif
Etza Meisyara (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Interaksi publik / Public interaction:
18 November 2017 (sepanjang hari)
Performance:
19 November 2017, 15:00—15:30 WIB (Langsung datang)
Mari membuat musik bersama Etza, melalui notasi yang sudah disediakan yang akan dikombinasikan dengan kata-kata dan gerakan yang Anda lakukan! Anda dan seluruh pengunjung Digital Design Weekend dapat menikmati komposisi musik yang Anda bantu pembuatannya!
Workshop / Workshop
HMGNC (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Workshop:
HMGNC—Backstage Access
19 November 2017, 12:00—14:00 WIB
Pendaftaran: Viandira.Athia@britishcouncil.or.id
Irama, synths, efek dan manipulasi sonik. Pelajari dan alami secara langsung eksplorasi teknis di balik album baru HMGNC. Duet produser di belakang HMGNC akan membuka resep rahasia mereka untuk menghadirkan suara khas "Bandung" ke dunia musik elektronik. Jadilah bagian dari kelas master dan perluas cakrawala kamu dalam produksi musik elektronik.
[Perhatian, workshop ini bersifat sangat teknis dan hanya direkomendasikan bagi peserta yang berpengalaman dalam pembuatan synthesizer dan produksi musik elektronik]
Pameran Interaktif dan Workshop
Hompila/Manaswara (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18November 2017, 10:00—19:00 WIB
Workshop:
Digital Music Production for Kids
18 November 2017, 10:00—12:00 & 15:00—17:00 WIB
Pendaftaran: Ridwan Arief (+62 817 241 4567) atau Caca (Viandira.Athia@britishcouncil.or.id)
(Gratis, tempat terbatas)
Hompila adalah festival musik untuk anak-anak dan dewasa dengan satu kata kunci: seru! Dalam perkembangan musik di era digital ini, Manaswara akan merespon dengan workshop dan kolaborasi antara musik digital dan atraksi visual.
Pameran Interaktif
Kuassa (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Showcase Kuassa Amplifikation 360—From Bandung for the Global Guitarists:
18-19 November 2017, 14:00—14:30 WIB (Langsung datang)
Mau tahu bagaimana musisi kamar dari Bandung biasa membuat musik dengan software yang sudah digunakan dalam musik film-film Hollywood? Mari bergabung bersama Kuassa dan mencoba berbagai software khusus untuk memproses audio digital (effect plug-ins)!
Pameran Interaktif dan Workshop
Labtek Indie (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Workshop (Gratis, tempat terbatas)
Programming Digital Art for Everyone
18 November 2017, 10:30—13:30 WIB
Detil dan registrasi http://bit.ly/labtekprocessing
Machine Learning for Stupidious
19 November 2017, 10:30—13:30 WIB
Detil dan registrasi http://bit.ly/labtekmachinelearning
Mari kita eksplorasi Machine Learning, pengetahuan dasar yang mendorong kita pada artificial intelligent. Bersama Labtek Indie, kamu akan belajar lebih jauh tentang machine learning melalui workshop interaktif dan juga ada workshop lain untuk yang ingin belajar tentang bagaimana membuat digital art melalui coding!
Pameran Interaktif
Notanlab (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Creative Space
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Peragaan:
“Digital x Emotion”
19 November 2017, 11:00—11:30 WIB (Langsung datang)
Dalam Digital Design Weekend kali ini, Notanlab mengadakan open lab proyek digital mereka yang masih dalam proses pengembangan. Dengan membuka interaksi kepada publik maka pengunjung dapat memberikan masukan yang berguna untuk proses selanjutnya.
Pameran Interaktif
Tomy Herseta (Bandung)
Showcase:
Lawangwangi Art Centre
Waktu: 18-19 November 2017, 10:00—19:00 WIB
Pertunjukan:
“Extinct Frequencies”
18 November, 2017, 16:00—16:30 WIB (Langsung datang)
Pertunjukan bersama Robbie + Abshar / Performance with Robbie + Abshar:
19 November 2017, 16:00—16:30 WIB (Langsung datang)
Melalui karya berjudul “Extinct Frequencies”, Tomy mengajak audiens untuk mengalami sebuah distopia di masa depan, di mana lingkungan dan sumber daya alam sudah semakin rusak dan pada akhirnya yang tersisa hanyalah berbagai hal yang sifatnya artifisial. Pengunjung dapat merasakan dan merespon intensitas tersebut dari instalasi karya Tomy.