Gala Balet Indonesia Ke-2: sebuah pagelaran tari inklusif
Untuk pertama kalinya di Indonesia, sebuah pagelaran tari unik untuk merayakan talenta kelas dunia, gairah, dan komitmen pada seni tanpa melihat kondisi fisik!
UK Candoco Dance Company berkolaborasi dengan Ballet ID menampilkan karya 'CanDoDance' bersama para penyandang disabilitas. Pagelaran ini untuk menunjukkan potensi tanpa batas para penyandang disabilitas di dunia seni, dan akan menjadi pelopor menuju Asian ParaGames yang akan diadakan tahun depan di Jakarta.
Selama pagelaran berlangsung (kurang lebih 120 menit), penonton akan dibuai dengan pertunjukkan menawan dari para penari yang berasal dari berbagai negara dan juga penari difabel dan non-difabel dari Indonesia. Termasuk di dalamnya:
- Pertunjukkan dari Marc Brew, seorang pemain sandiwara, koreografer, dan penari dengan banyak penghargaan internasional. Marc menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah di usia 20 tahun karena kecelakaan mobil.
- Studies for C, sebuah karya dari Candoco Dance Company yang terinspirasi dari lakon Camino Real dari Tennessee Williams dan Waiting for Godot dari Samuel Backett. Karya ini dibawakan oleh kelompok tari yang terdiri dari penari difabel dan non-difabel.
- Queensland Ballet, yang akan membawakan keindahan dan kesucian balet melalui Black Swan pas de deux dan Spartacus.
- Magali Saby’s La Fille de l’Air. Magali adalah penari, model, dan aktris difabel dari Perancis. Magali telah mengkoreografikan sebuah tarian dan Indonesia menjadi tempat pertama untuk mempertunjukkan karyanya tersebut. Di sini Magali akan ikut menari dan diiringi oleh lima penari profesional dari Indonesia.
- Universal Ballet, yang akan membawakan tarian balet terbaik dari Asia.
Harga tiket
Titanium: Rp 1,250,000.00
Platinum: Rp 800,000.00
Gold: Rp 600,000.00
Silver: Rp 420,000.00
Bronze: Rp 280,000.00