Web Science and Big Data Analytics Conference on Information Transparency and Digital Democracy
Pada bulan Maret 2015, We Are Social melaporkan bahwa terdapat 72,7 juta pengguna aktif internet, serta 74 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu hampir lima jam per hari, untuk mengakses internet melalui komputer atau tablet, dan tiga jam digunakan untuk mengakses internet melalui telepon genggam. Dari data ini dapat terlihat potensi dari penggunaan media sosial dan web yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan transparansi informasi antar warga negara Indonesia, serta keaktifan mereka untuk berpartisipasi dalam demokrasi digital.
Contoh yang sudah ada adalah aplikasi “Lapor!” dan “Qlue” yang digunakan untuk melaporkan layanan pemerintah, Publish What You Pay untuk transparansi dan akuntabilitas, serta “Kawal Pemilu” untuk memonitor pemilihan presiden.
Melihat besarnya potensi tersebut, ada kebutuhan yang kuat untuk mengembangkan sebuah Web Observatory di Indonesia dengan kemampuan analisis big data untuk meneliti, memahami dan mengantisipasi dampak dari big data yang dihasilkan pada web oleh warga negara Indonesia.
Untuk merespon kebutuhan ini, British Council bekerjasama dengan Universitas Indonesia dan University of Southampton dari Inggris mangadakan Konferensi Web Science and Big Data Analysis on Information Transparency and Digital Democracy pada 25 Agustus 2015 di Jakarta. Konferensi ini dimaksudkan untuk memahami tantangan, memanfaatkan potensi dan memperluas kolaborasi penelitian diantara ilmuwan web secara nasional maupun internasional.
Sally Goggin, Country Direktur British Council Indonesia menyatakan bahwa “Dengan mempertemukan para ahli big data tingkat internasional, terutama Inggris, kami berharap bahwa konferensi ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana praktik penggunaan big data dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia.”
Prof. Muhammad Anis, Rektor Universitas Indonesia, mengatakan bahwa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia telah melakukan penelitian analisa big data dari Twitter dengan menganalisis sentimen masyarakat dalam debat presiden sebelum pemilu tahun 2014. Dia menambahkan bahwa prediksi dari Twitter tidak kalah akurat dibandingkan dengan hasil quick count dari beberapa lembaga survei.
Prof. Dame Wendy Hall, Executive Direktur University’s Web Science Institute, University of Southampton, mengatakan bahwa web science dan analisis big data telah berkontribusi memberdayakan warga dalam hal kebebasan berekspresi serta memfasilitasi kerjasama penelitian di masa depan dan juga akan memperkuat jaringan antara para ahli di Asia, Australia dan Inggris.