Sinta Tantra di depan salah satu karyanya © Sinta Tantra
Sinta Tantra terpilih untuk 2014 Artist International Development Award oleh Arts Council England dan British Council. Penghargaan ini menawarkan dukungan ke seniman berbasis di Inggris yang tertarik dalam mengembangkan praktik mereka ke panggung internasional dan meningkatkan kolaborasi dengan praktisi mancanegara.
Alumni Royal Academy of the Arts ini sudah memamerkan karyanya di banyak Negara, mulai dari Hong Kong ke Hague. Dikenal lewat karyanya di ruang publik, Tantra sudah pernah berpartisipasi di commissions karya seni publik bergengsi termasuk jembatan lintasan kereta api sepanjang 300 meter yang dilukis di jantung distrik finansial London Canary Wharf.
Walaupun Tantra sudah memenuhi proyek-proyek berskala besar di Indonesia sebelumnya - ICAD (Indonesian Contemporary Art & Design), di Jakarta pada 2013 dan pameran tunggal di Gaya Art Space, di Bali pada 2009 – penghargaan ini menandai residensinya yang pertama di di Indonesia.
Dengan Cemeti Art House dan Mes56 sebagai tuan rumah, Tantra akan bekerja sama dengan ahli kerajinan batik untuk menggali pendekatan baru ke praktek yang biasa dia lakukan. Karya seni yang diproduksi nantinya akan ditampilkan dalam pameran di Mes56.
“Walaupun saya sudah mengetahui tentang batik sepanjang hidup saya, baru akhir-akhir ini saya berpikir bahwa batik bisa menjadi solusi ke permasalahan klasik yang muncul di karya saya. Selama bertahun-bertahun saya telah membuat lukisan-lukisan hardedge berskala besar di mana kesempurnaan sangatlah penting dan spontanitas sangatlah sulit. Kualitas dari garis yang didapatkan di batik bisa digambarkan sebagai tepat tapi juga spontan – menangani malam (lilin penghalus yang digunakan saat membatik) bisa mengajarkan saya untuk menerima ‘lepas kendali’. Saya bersemangat pada prosek teknik tekstil kuno ini yang akan memperkaya praktek melukis saya yang sekarang,” jelas Tantra.
“Di British Council kami sudah tidak sabar untuk mendukung residensi Sinta di Yogyakarta. Kami berharap bahwa dukungan kami akan memberi peluang bagi Sinta untuk mengembangkan praktek aritistiknya baik dari segi kreativitas maupun profesionalitas. Lebih lanjut, kami juga berharap bahwa waktu yang dia habiskan di Indonesia akan memiliki keuntungan dan dampak yang lebih besar, seperti membuka jalan bagi organisasi-organisasi kesenian dan seniman-seniman Indonesia untuk menciptakan hubungan baru dengan Inggris dan juga menawarkan kesempatan ke masyarakat untuk mengetahui karya Sinta yang unik dan mengagumkan,” kata Evonne Mackenzie, Director Arts, British Council Indonesia