Luck to the Community © Sarah Colson
Mereka yang tidak asing dengan Indonesia akan tahu bahwa Jakarta merupakan ibukota dari Indonesia. Namun, yang mereka belum tentu ketahui adalah bahwa Bandung – merupakan sebuah kota dengan sejumlah universitas terkemuka dan pertumbuhan industri kreatif.
Banyak inisiatif kebudayaan kota yang terdapat di Bandung dipelopori oleh Bandung Creative City Forum (BCCF), sebuah organisasi yang didirikan salah satunya oleh Walikota Bandung saat ini, yaitu Ridwan Kamil (pemenang Young Creative Entrepreneur tahun 2006).
BCCF berfokus pada kreatifitas, pendidikan, komunitas, dan kota melalui berbagai program yang mereka adakan. Salah satu program tersebut adalah konferensi tahunan design thinking DesignAction.BDG (DA.Bdg), yang memasuki tahun kedua.Tahun ini, British Council Indonesia bermitra dengan BCCF dan DA.Bdg untuk membuat program residensi untuk desainer Inggris khususnya dalam bidang desain social, yang memungkinkan mereka untuk hidup, bekerja, serta berkolaborasi dengan warga setempat di Bandung.
Sesuai dengan tema DA.Bdg kali ini yaitu “Identitas dalam Kota”, residensi ini difokuskan pada lingkungan perkampungan Pulosari dan komunitas Rumah Cemara. Tersembunyi dibawah salah satu jalan layang tersibuk di kota Bandung yaitu jembatan Pasupati, Pulosari merupakan senuah komunitas yang berdiri secara independen dan menjadi situs menarik bagi seoarng desainer sosial, mengingat daerah tersebut memiliki sejarah dalam kekesaran, kemiskinan, serta penyalahngunaan narkoba selama beberapa tahun.
Untuk residensi ini, BCCF dan British Council mencari seorang desainer Inggris yang dapat berkolaborasi dengan komunitas lokal dalam menciptakan proyek-proyek kreatif yang berfokus pada tema identitas dan memilih Sarah Colson.
Aplikasi Sarah menonjol dikarenakan adanya pendekatan untuk kolaborasi dengan komunitas, serta proposalnya untuk residensi ini dengan membangun cerita melalui ruang, tempat, serta identitas kultural – sangat relevan dengan konteks Pulosari dan program DA.Bdg pada umumnya.
Kami memiliki keyakinan dengan karya-karya Sarah sebelumnya dan proposalnya, namun kami benar-benar terpana dengan apa yang beliau bisa capai selama masa residensi yang singkat ini – berinteraksi dengan ratusan orang, menciptakan tiga proyek serta mengumpulkan koneksi-koneksi yang sangat berpotensi.
Empat minggu adalah waktu yang singkat untuk menyelam dalam sebuah komunitas baru dan memberikan dampak, namun rupanya minggu pertama yang canggung serta intensif di Bandung membuat mendorong Sarah untuk bekerja secara maksimal. Sarah diundang untuk menjadi pembicara tamu secara spontan di Institut Teknologi Bandung (ITB), acara UKM Klinik dengan pemerintah kota Bandung, serta Diskusi PDF. Dia juga berkolaborasi dengan seorang seniman yang berbasis di Bandung, yaitu Panca Dwiandhika baik di Kampung Pulosari dan juga di Komunitas Rumah Cemara, sebuah organisasi lokal yang memusatkan perhatian pada kesejahteraan para mantan pecandu narkoba dan penderita HIV / AIDS. Bekerja sama dengan Rumah Cemara, Sarah menyelenggarakan acara The Meal #4 : No Stigma, sebuah pertemuan di mana para tamu datang untuk memasak bersama dan mendiskusikan isu-isu seputar stigma penyalahgunaan narkoba dan HIV / AIDS.
Puncak dari residensi Sarah adalah sebuah instalasi yang dibuat dari sangkar-sangkar burung yang berjudul “Luck to the Community” atau Keberuntungan untuk Komunitas, dan sebuah film video mapping, yang berjudul “Happiness in Pulosari” atau Kebahagiaan di Pulosari, yang dibuat bersama-sama dengan para pelajar setempat. Peluncuran serta pemutaran film tersebut dihadidri oleh hampir SEMUA ORANG yang tinggal di Kampung Pulosari, dan diadakan dengan gaya layar tancap.
Untuk residensinya sendiri, proyek percobaan ini terbukti membarikan dampak tidak hanya dengan komunitas dan masyarakat Bandung, tetapi juga terhadap si desainer sendiri. Meskipun Sarah telah kembali ke London, kami berpikir ini tidak akan menjadi kunjungan terakhirnya ke Bandung. Sarah melihat adanya potensi untuk memproduksi beberapa karya komersilnya (Fibula Lux – sebuah koleksi tata cahaya yang sudah seringkali menerima kesuksesan) di Bandung. Jika berhasil, Sarah akan kembali ke Bandung untuk mengembangkan proyek-proyek desain sosial lainnya di Bandung.