Five Films For Freedom 2024

Five Films For Freedom adalah sebuah program yang didedikasikan untuk mendukung dan merayakan komunitas yang hak dan kebebasannya dibatasi oleh masyarakat.

Bekerjasama dengan BFI Flare, di tahun yang kesembilan ini Five Films For Freedom menghadirkan lima film pendek yang dapat ditonton secara gratis selama 12 hari di seluruh dunia.

Sejak dimulai pada tahun 2015, program yang sangat dicintai ini telah menjangkau lebih dari 20 juta orang. Film-film yang dihadirkan Five Films For Freedom telah ditonton di lebih dari 200 negara, termasuk di mana orientasi seksual masih menjadi faktor seseorang untuk didiskriminasi dan dikriminalisasi.

Melalui film-film yang kami tayangkan dan dengan dukungan jaringan global kami yang luar biasa di lebih dari 100 negara, kami mengkampanyekan soal kesetaraaan dan pesan bahwa cinta adalah hak asasi manusia (#LoveisAHumanRight)

Tahun ini, kami menayangkan film-film dari sineas yang berasal dari Cyprus/UK, Guyana, Nigeria, Northern Ireland and South Korea.

Five Films For Freedom 2023 berlangsung pada 15 – 26 Maret 2023.

Untuk menonton film secara gratis dan mengetahui lebih banyak mengenai kampanye kami, kunjungi http://www.britishcouncil.org/five-films

Program 2023

Berikut adalah film-film yang ditayangkan oleh Five Films For Freedom tahun ini.

1. Buffer Zone

(Stavvas Stavrou, 16 mins, 2022, Cyprus/ UK)

Dua orang tentara Cypriot - satu dari Yunani dan satu dari Turki - yang sedang berperang menemukan kedamaian dalam diri satu sama lain dan juga musik.

Tentang sineas: Savvas lahir di Cyprus dan mengambil jurusan Film di Universitas Westminster, London. Dia adalah alumnus Sundance Lab dan saat ini bekerja sebagai sutradara di bidang periklanan, video music, dan film pendek sambil mengerjakan film panjang pertamanya.

2. Eating Papaw on the Seashore

(Rae Wiltshire and Nickose Layne, 18 mins, 2022, Guyana)

Film ini bercerita tentang Asim dan Hasani, dua remaja Guyan yang mencoba hidup di tengah masyarakat yang tidak dapat menerima jati diri mereka.

Tentang sineas: Rae merupakan lulusan Sastra dan Linguistik dari Universitas Guyana. Sebagai penulis naskah, ia memenangkan kategori Best New Guyanese Play dalam Guyana National Drama Festival 2015 dan pada tahun 2022 memenangkan penghargaan Guyana Prize for Literature in Drama untuk karyanya Don’t Ask Me Why.

3. All I Know

(Obinna Robert Onyeri, 16 mins, 2022, Nigeria)

Ketika temannya menghilang setelah berkencan dengan orang tidak dikenal, seorang pria mati-matian melakukan pencarian hingga rahasia besar yang mereka miliki berdua terancam terbongkar.

Tentang sineas: Obinna sineas asal Lagos, Nigeria, yang saat ini berbasis di Los Angeles. Ia mengambil jurusan Film di University of California, Los Angeles, dan telah menerima penghargaan Hollywood Foreign Press Association Directing Fellowship dan George Burns and Gracie Allen Scholarship.

4. Just Johnny

(Terry Loane, 19 mins, 2021, Northern Ireland)

Keluarga Maria dan Dermot yang konvensional mendadak terguncang saat anak mereka Johnny mengumumkan bahwa ia ingin mengenakan baju perempuan saat Komuni. Mereka berdua sama-sama menginginkan yang terbaik untuk Johnny, namun opini yang berseberangan hampir mengacaukan keluarga mereka.

(Terry Loane, 19 menit, 2021, Irlandia Utara)

Tentang sineas: Terry lahir di Belfast, Irlandia Utara, dan belajar fotografi di Ulster University. Pada tahun 1998, ia menulis dan menyutradarai film pendek pertamanya yang ber-genre komedi, CLUCK. Film terbarunya sebagai sutradara, The Last Rifleman, akan dibintangi oleh Pierce Brosnan dan John Amos dan dirilis tahun ini.

5. Butch Up!

(Yu-Jin Lee, 12 mins, 2022, South Korea)

"Berhentilah menjadi menyedihkan." Setelah mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan mantan pacarnya, Mi-hae, seorang vokalis band indie, merasa tidak mampu untuk menyanyikan lagu band mereka yang paling populer, 'Oppa's Girl'.

Tentang sineas: Yu-Jin Lee mengambil jurusan penyutradaraan film di Korea National University of Arts. Film pendek pertamanya, A Good Mother, terpilih untuk ditayangkan di berbagai festival film di mancanegara. Butch Up! adalah film pendek ketiganya.

Pantau terus laman media sosial kami dan bagikan dukunganmu dengan tagar #FiveFilmsForFreedom.

Selamat menonton!