By Tim UK/Indonesia 2016-18

27 August 2018 - 15:50

Lokakarya Radical Kitchen di Seprentines Galleries, London ©

Irindhita Laras Putri & Monika Swastyastu

Sudah beberapa minggu sejak Ayas dan Monika, dua delegasi dari kelompok studi berbasis di Jogja, Bakudapan, tiba di Inggris untuk melakukan residensi dengan Whitstable Biennale. Bekerja sama dengan seniman Hannah Lees - yang baru saja kembali dari Jogja pertengahan tahun ini  - mereka tengah mengembangkan sebuah proyek yang akan menghubungkan para peneliti makanan lokal dan seniman, serta berbagai lembaga dalam jaringan Whitstable Biennale. Baca di bawah untuk mengintip kegiatan harian residensi mereka di Inggris.

Hari pertama tiba, Ayas dan Monika berkunjung ke salah satu rangkaian acara Serpentine Galleries di London, yaitu Radical Kitchen yang diadakan oleh Fozia Ismail, seniman Somalia – Inggris yang menggunakan makanan sebagai medium berkarya. Temanya kali ini tentang 'Chilli'. Hari dimulai dengan workshop memasak Samosa dan kemudian berbagi pengetahuan dengan para partisipan tentang makanan terbuat dari cabai yang mengingatkan akan rumah. 

Dimulai dari berkunjung ke Delfina Foundation Ayas dan Monika bertemu Aaron dan Gillean, berbagi banyak hal salah satunya tentang program seasonal mereka yaitu Food Politics, plus dapat bonus koleksi jurnal, Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Cardiff dan bermalam disana untuk sharing session dan berdiskusi keesokan paginya pada acara Breakfast Club di G39. Setelah itu, mereka bersama para partisipan jalan-jalan ke Community Gardens, berbagi referensi tentang tanaman dan diakhiri dengan bertemu penduduk lokal di sebuah distrik bernama Roath.

Fozia Ismail memimpin lokakarya Radical Kitchen ©

Irindhita Laras Putri & Monika Swastyastu

Diskusi di sesi Breakfast Club di G39 ©

Irindhita Laras Putri & Monika Swastyastu

Community Gardens di Cardiff ©

Irindhita Laras Putri & Monika Swastyastu

Kunjungan ke Brogdale Farm ©

Irindhita Laras Putri & Monika Swastyastu

Duo Bakudapan ini berkesempatan mengunjungi Brogdale Farm yang memiliki varietas apel terlengkap dari berbagai dunia. Selain itu mereka juga punya kebun buah pir, plum, dan cherry. Masing-masing jenis apel memiliki sejarah dan cerita dibalik namanya. Bentuknya juga bermacam-macam, dari yang biasa kita temui di supermarket maupun yang belum pernah kita temui. Sepanjang perjalanan mengelilingi kebun, mereka juga mencicipi berbagai jenis apel langsung dari pohonnya. 

Film dokumenter Hannah Lees, yang merupakan hasil dari residensinya bersama Bakudapan di Jogjakarta awal tahun ini, ditampilkan di Whitstable Biennale dalam karya Hannah bernama 'The Trees That Yield'. Melalui residensi ini, Bakudapan berharap untuk menghasilkan pertukaran pengetahuan lokal tentang tanaman, melalui sourcing, panen, dan persiapan lainnya dan serta kolaborasi antara budaya Inggris dan Indonesia melalui makanan.