By Tim UK/Indonesia 2016-18

28 September 2018 - 20:07

Saya membuat pahatan laser yang menempa es, dan efeknya sangatlah indah.

Bagus Pandega

Sejumlah seniman Indonesia dan Inggris mengajak kita untuk menggali relasi kita dengan air melalui sebuah instalasi di mana teknologi dan keajaiban melebur. 

Di sebuah waduk air berusia 100 tahun, yang dulunya menyediakan dua juta galon air untuk penduduk Liverpool di Inggris, Anda akan menemukan teknologi interaktif, untaian suara, laser dan pahatan es.

Di sini, air menjelma menjadi sesuatu yang bukan hanya kita gunakan untuk minum atau cuci tangan, dan hasilnya sangatlah menakjubkan.

 

Temui seniman-seniman di balik kolaborasi ini:

Aurora adalah proyek multidisipliner yang melibatkan seniman suara, seniman cahaya dan seniman instalasi. Kami semua bekerja sama untuk menemukan caranya agar semua disiplin ini dapat berselaras. Sebelumnya saya sudah pernah berkolaborasi dengan Invisible Flock, dan kami sempat berbicara soal bekerja sama lagi. Saya sangat senang akan bagaimana semuanya berjalan sekarang!
Dibutuhkan perencanaan yang teliti untuk menciptakan instalasi sebesar ini. Pencahayaan dan air harus dites berkali-kali sebelum dibuka untuk publik.
Ini sungguh sebuah pengalaman baru, berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan memahami kebutuhan satu sama lain. Di Inggris, sumber daya manusia sangat mahal. Kami harus mengurangi tenaga kerja dan memaksimalkan segala yang kami miliki. Saya akan berbagi proses ini dengan para seniman di Indonesia ketika saya kembali. 
Mengetes kinerja cahaya di dalam es.
Foto grup sejumlah anggota tim Aurora pada saat persiapan, termasuk: Ben Eaton, Catherine Baxendale, Klavs Kurpnieks, Miebi Sikoki, Rudi Nurhadi, Abshar Platisza, Bagus Pandega, Etza Meisyara, James Hamilton and Simon Fletcher. Juga terlibat namun tidak ada di foto: Victoria Pratt, Babitha George & Romit Raj and Azusa Ono.

Kami tidak bisa membayangkan membuat proyek tanpa Digital Nativ. Kami ingin melihat bagaimana proyek seperti ini dapat hidup lagi.

Ben Eaton, Invisible Flock

Saya sudah beberapa kali bekerja sama dengan Invisible Flock, dan ini adalah salah satu proyek paling ambisius yang pernah kami kerjakan.

Di saat yang sama, ini tidaklah membuat stres, rasanya malah seperti bekerja dengan keluarga sendiri. Kami menggabungkan peralatan profesional dengan kualitas top dengan kreasi kami sendiri.

Miebi Sikoki, Digital Nativ

Aurora ditunjuk oleh FACT (Foundation for Art & Creative Technology) and Invisible Flock, bekerja sama dengan Liverpool City Council and Dingle 2000. Didukung oleh National Lottery through Arts Council England dan British Council menggunakan pendanaan publik.

Kunjungi Aurora di Inggris antara 21 September dan 7 Oktober.