Merayakan festival terdepan yang menampilkan karya-karya dari seniman penyandang disabilitas
Festival Unlimited menampilkan karya-karya inventif dari seniman-seniman penyandang disabilitas. Dari sektor teater, tari, musik, literatur, komedia, sampai dengan seni visual, Unlimited Festival menghadirkan sajian artistik yang eksploratif dengan pendekatan yang jujur, orisinil, dan kaya humor. Di tahun 2012 kemarin, Unlimited menjadi sorotan utama dari Cultural Olympiad dan di bulan September ini, dua individu muda penuh talenta dari Indonesia, Hana Madness dan Annisa Rahmania dari Young Voices of Indonesia telah diundang oleh British Council untuk menghadiri festival dan menciptakan jaringan-jaringan baru dengan seniman penyandang disabilitas di ranah internasional.
delegasi dari Indonesia:
Hana Madness
Hana Alfikih atau dikenal dengan nama pilihannya, Hana Madness, memiliki Bipolar dan Schizoprenia, tapi, itu tidak menghentikannya dalam berkarya dan menumpahkan ide kreatif tanpa batasnya untuk menghasilkan karya seni yang beragam, mulai dari karya lukis, sketsa, fotografi, dan bahkan aksesoris. Kreativitasnya yang tidak berbatas membuatnya mampu untuk menciptakan karya seni dari benda-benda yang bahkan sering dilupakan atau dibuang begitu saja, seperti botol dan toples lama yang ia ubah menjadi karya seni dengan lukisan-lukisan penuh warna.
Annisa Rahmania dari Young Voices of Indonesia
Delegasi lainnya, Annisa Rahmania atau biasa dikenal sebagai Nia, juga tidak kalah bertalentanya. Annisa yang masih sangat muda adalah advokat yang tidak pernah lelah untuk memperjuangakan hak-hak disabilitas di Indonesia. Annisa yang saat ini tengah menempuh studi sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Trisakti sekaligus menjadi ketua dan aktivis dari Leonard Cheshire Disability (LCD) Young Voices of Indonesia terlahir sebagai tuna rungu. Dia sebelumnya pernah mengunjungi London tiga tahun lalu di tahun 2013 dan berbicara di depan para peserta internasional di Hari Disabilitas Internasional dan sekarang, Annisa kembali lagi ke London untuk menghadiri Festival Unlimited di Southbank Centre.