By Jo Verrent, Pembicara, penulis, aktivis dan produser kreatif untuk seni dan disabilitas, UNLIMITED

09 September 2016 - 12:31

Jo Verrent dan para peserta dari Arts&Disability Talk dihari kedua sesi. ©

William Setiawan

Di bulan April 2016, produser kreatif dan konsultan Jo Verrent mengunjungi Indonesia untuk berdiskusi mengenai Seni dan Disabilitas. Disini beliau berbicara mengenai kunjungannya di Indonesia dan apa yang beliau sempat pelajari mengenai seni dan disabilitas di Indonesia.

Kunjungan saya ke Jakarta terasa seperti riuh badai pengalaman dan pertemuan – pertemuan menyenangkan yang membuka cakrawala terhadap potensi-potensi kreatif tersembunyi di Indonesia. Dari awal saya tahu bahwa kunjungan tiga hari saya memang bertujuan untuk melakukan riset singkat dan konsultasi untuk Indonesia, tapi, apa yang saya tidak tahu adalah, kejutan – kejutan kecil yang ada dalam kunjungan saya ini.

Namun, dibalik tambahan kejutan kecil yang mewarnai kunjungan saya, program kunjungan ini sendiri merupakan sesuatu yang lebih kompleks, dengan lapisan-lapisan menarik yang menyimpan potensi dan dapat berdampak besar pada komunitas penyandang disabilitas di sana. Saya merasa program ini memiliki tujuan yang jelas dan banyak hal yang bisa dilakukan dari katarsis ini. 

Hari pertama – apa arti seni bagi penyandang disabilitas di Indonesia? 

Menyegarkan dan tentunya menyenangkan sekali bisa bertemu dengan kelompok penyandang disabilitas yang sangat beragam (seniman, aktivis, muda-mudi) di hari pertama dari sesi program. Tim dari British Council di seluruh kantor telah berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkan acara yang baru pertama kali diadakan di kantor mereka di bilangan selatan Jakarta ini. Bisa dilhat bahwa mereka cukup gugup, sangat bisa dimengerti, mengingat ini untuk pertama kalinya mereka menjadi tuan rumah dari begitu banyak tamu penyandang disabilitas dengan kebutuhan khusus yang butuh bantuan lebih dari tim mereka. 

Secara logistik semua berjalan baik dan kawan-kawan penyandang disabilitas yang datang juga ramai. Karena itu, saya cukup terkejut begitu melihat respon yang sedikit negatif dari kawan-kawan penyandang disabilitas di mana menurut mereka hanya ada sedikit dan kecil kali kemungkinan bahwa penyandang disabilitas dapat menjadi seniman di Indonesia. Lalu, mereka pun berbagi cerita bagaimana kebutuhan akan akses dan inklusivitas dan bukan sesuatu yang bersifat mengelompokkan penyandang disabilitas merupakan agenda yang jauh lebih mendesak dibandingkan kebutuhan akan partisipasi di seni.

Hari kedua – semangat juang orang Indonesia menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin

Mengingat respon di hari pertama tentang ide penyandang disabilitas berkarya sebagai seniman di Indonesia, saya menduga bahwa peserta di hari kedua akan jauh lebih sedikit, atmosfernya akan sedikit kurang hangat dan saya harus berusaha lebih keras. Namun, sebaliknya, peserta justru meningkat dan semangat semakin membara. 

Mendengar cerita cerita mengenai seniman lokal yang menyandang disabilitas dan curahan hati dari kawan-kawan yang sebenarnya memiliki ketertarikan akan seni, peserta menjadi semakin merasa bahwa ide menjadi seniman meskipun dengan disabilitas, adalah sesuatu yang sangat mungkin terjadi. Kawan-kawan yang di hari sebelumnya skeptis terhadap ide bahwa penyandang disabilitas dapat berkarya seni di Indonesia mulai menelusuri ke dalam diri dan menggali potensi serta minat mereka di bidang artistic, dan bahkan, mengenalkan diri sebagai seniman!

Lalu, semakin siang, semangat semakin melejit tinggi dan semakin banyak yang membagikan cerita dan ide mereka tentang minat dan bakat artistik mereka dan saya pun semakin jatuh hati dengan semangat juang orang Indonesia yang memiliki kemauan untuk membuat sesuatu yang tampak tidak mungkin, menjadi mungkin. Saya pun paham bahwa pengalaman dan konteks di Indonesia masih cukup jauh dari Inggris dan sama sekali tidak bisa disamakan, dan setiap Negara dengan budayanya masing-masing memiliki caranya sendiri. 

"...saya pun semakin jatuh hati dengan semangat juang orang Indonesia yang memiliki kemauan untuk membuat sesuatu yang tampak tidak mungkin, menjadi mungkin. Saya pun paham bahwa pengalaman dan konteks di Indonesia masih cukup jauh dari Inggris dan sama sekali tidak bisa disamakan, dan setiap Negara dengan budayanya masing-masing memiliki caranya sendiri. "

 

Mengunjungi beberapa tempat kebudayaan

Menurut saya, hal ini sangat krusial dalam setiap kunjungan. Sampai pada akhirnya saya merasakan sendiri bagaimana tempat-tempat kebudayaan serta kondisi jalanan Jakarta dengan segala keruwetannya, saya baru benar-benar memahami mengenai isu aksesibilitas yang dihadapi oleh kawan kawan penyandang disabilitas di Jakarta. Dari tradisi layar tancap, ke Galeri Nasional Indonesia, galeri-galeri kontemporer dan banyak tempat lainnya, saya mendapatkan gambaran di kepala saya tentang apa yang mungkin (dan tidak mungkin) untuk dilakukan di Indonesia. 

 

Dengan ditemani penerjemah Bahasa Isyarat, Jo Verrent berdiskusi dengan para peserta mengenai pentingnya seni bagi penyandang disabilitas. ©

William Setiawan

Apa selanjutnya?

Saya melihat potensi nyata dari kemungkinan untuk pekerjaan pengembangan yang memfokuskan pada pertukaran kebudayaan antara seniman/residensi dan peningkatan kemampuan dari kawan seniman penyandang disabilitas. Lalu kemudian, saya merasa perlu sekali untuk meningkatkan diskursus dan diskusi mengenai peran budaya dalam hal ini.

Untuk saya sendiri, saya ingin memastikan bahwa kawan-kawan di Indonesia mendapatkan informasi mengenai UNLIMITED International Placement Programme, dan untuk kawan-kawan dari Indonesia menghadiri UNLIMITED Festival di London sebagai delegasi tahun ini. Melihat potensi luar biasa terutama dari sektor fesyen, saya bisa melihat kemungkinan untuk kolaborasi bagi seniman tekstil yang menyandang disabilitas. Secara umum, pada akhirnya, saya sangat ingin memperjuangkan kemungkinan kolaborasi antara Inggris dan Indonesia. 

Apakah kamu seniman, produser kreatif, ataupun organisasi seni yang berminat untuk menjadi bagian dari UK/Indonesia 2016-18? Cari tahu cara bergabung dengan link di bawah