By Fay Ryan, Manajer Konten Digital

30 May 2017 - 23:17

Buku program pameran Water Connections di FACT Liverpool

Menjelang persiapan terakhir dari Pameran Water Connections di FACT Liverpool malam ini, kurator Irma Chantily menrefleksikan pengalamannya di Liverpool dalam rangkaian enam minggu residensi bersama seniman-seniman Indonesia. 

"Indonesia dan Inggris; sejarah dua negara ini sedikit banyak dibentuk melalui kedekatannya dengan perairan, melalui sungai-sungai dan lautan. Tapi, cara kami melihat air dan bagaimana kami hidup berdampingan dengan perairan sangatlah berbeda. Kami sangat kagum melihat betapa formal dan terorganisirnya hubungan antara masyarakat setempat dan perairan di Inggris, sangat berbeda dengan kehidupan sehari-hari di negara tropis seperti Indonesia di mana air barulah dipikirkan saat banjir datang. Semua karya yang ditampilkan di pameran ini adalah 'work-in-progress' yang mensimbolisasi respon dari seniman-seniman terlibat terhadap fakta dan cerita-cerita yang mereka dengar dan temui selama di Liverpool. 

Ada dua ide utama mengenai air dalam pameran ini yang ingin kami angkat. Ide pertama adalah mengundang pengunjung untuk melihat dan menyelami jejak ratusan tahun pembelajaran manusia dalam usaha pemahamannya mengenai perairan. Melalui usaha pembelajaran ini manusia kemudian mengembangkan alat, cara, instrumen untuk mengendalikan dan mengelola air agar dapat menjadi sumber keamanan dan tentunya kesejahteraan. Terkadang, pendistribusian air sebagai komoditas masih dimonopoli oleh pihak tertentu dan menjadikan air sebagai sumber dari ketidakadilan. Isu ini dapat dilihat di karya dari Bombo dan Ndaru + Jack Lowe.

Ide kedua adalah merefleksikan bagaimana hubungan antara manusia dengan perairan, sungai, dan laut sangat tergantung pada kondisi sosial, politik, dan budaya, dari tempat mereka tinggal. Karya dari Tanti dan Andreas sangat relevan untuk ide kedua ini karena mereka menawarkan cara pandang baru mengenai air dan kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah cara yang sudah kita ketahui sebelumnya, mereka juga memperlihatkan bagaimana belajar dari perbedaan bisa membawa banyak manfaat dan bisa jadi proses yang sangat menyenangkan!" 

Apa arti hubungan antara seni dan teknologi untuk seniman residensi dari Indonesia? 

Hubungan antara seni dan teknologi juga menjadi kunci utama dari pengembangan karya 'work-in-progress' di pameran ini, dengan semua seniman menggunakan teknologi sebagai alat untuk melibatkan pengunjung dalam pengalaman karya mereka baik di Inggris maupun Indonesia. 

Mari kita lihat pandangan dari seniman-seniman residensi mengenai hubungan ini.

Image of Tanti
Tanti: Di Indonesia, saya banyak bekerja dengan anak-anak muda, jadi itu metode yang ingin saya gunakan juga di sini. Apa yang kami buat sekarang - dalam ranah digital atau teknologi - akan menjadi sesuatu yang sangat alami bagi generasi muda sekarang, sama alaminya seperti kita mengambil sikat gigi, contohnya, jadi kita harus berempati terhadap mereka.
Foto dari Bombo
Bombo: Kami memutuskan untuk memakai sesuatu yang lebih analog seperti proyektor LCD. Kebanyakan proyek kami berkisar pada ide tentang bagaimana hidup dalam kota kami, mengidentifikasi masalahnya dan merespon melalui seni.
Foto Andreas
Andreas: Saya selalu berusaha menggunakan teknologi secara praktis. Saya juga ingin memperlihatkan bahwa teknologi tidak harus sesuatu yang digital - teknologi bisa saja sesuatu yang sangat sederhana. Di Indonesia, banyak yang merasa teknologi itu kompleks dan karena itu kami harus memikirkannya secara sederhana. Tiga kata untuk mendeskripsikan karya saya? Chaos, low-tech, and raw!
Foto Ndaru
Jack and Ndaru: Karya kami selalu berfokus pada manusia. Kami berusaha mengumpulkan cerita dari Liverpool melalui beragam teknologi yang berbeda. Ndaru  selalu berusaha meretas berbagai cara untuk melihat informasi dengan kacamata berbeda-beda. Lalu, saya melengkapi dengan aspek visual dan video. Kami kemudian menampilkan kumpulan cerita menggunakan bantuan CymaScope - alat untuk memvisualisasi suara. 

Kalau saya cuma bisa memilih satu jenis teknologi? Teknologi cetak, tentunya. Buku adalah awal mula dari semua ini; tanpa buku, kami tidak akan pernah bisa bertukar ilmu dan pengalaman. Ndaru. 

Pameran Water-Connections akan berlangsung di FACT Liverpool sampai dengan 12 Juni 2017. Karya yang dipamerkan akan dikembangkan lebih lanjut oleh seniman residensi sekembalinya mereka di Indonesia dan hasil akhirnya akan dipamerkan sebagai bagian dari acara UK/ID Festival 2017 di Jakarta, Indonesia.