“I think the benefits of residency programs are enormous for artists. On a very basic level, it gives an artist time to work and space to work, away from their normal lives. The second part of the equation is that residencies place artists in new communal contexts with new peers and mentors from all over the world. I think that all of these factors create an environment where artists can make substantial jumps in their work in a short amount of time.”
– Shara Hughes, The Importance of Artist Residencies.
Fashion Futures
Berkomitmen penuh untuk menciptakan dan mendukung ekosistem fesyen Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, kami berusaha mewujudkannya dengan menyediakan wadah untuk pertukaran pengetahuan tentang dunia fesyen antara Indonesia dan Inggris melalui Fashion Futures Residencies. Fashion Futures Residencies juga akan menjadi wadah untuk mengumpulkan pelaku-pelaku industri fesyen untuk bersama meningkatkan kesadaran tentang masa depan dari fesyen dan juga memantik diskusi mengenai topik ini. Kami sangat percaya ketika dua kekuatan kreatif dari Negara dengan budaya yang kaya bersatu, untuk saling belajar dari satu sama lain, maka kita akan melihat sekali lagi sebuah karya yang tidak hanya unik dan kreatif dari segi artistik, namun juga inovatif dalam dunia fesyen.
Residensi Fesyen di Indonesia
Di bulan Agustus 2016, dua desainer fesyen muda dari Inggris, Billie Jacobina dan Rosella May akan memulai petualangan fesyen mereka di Indonesia dan menetap selama tiga bulan di Indonesia untuk residensi. Lulusan dari University of Creative Arts, Billie Jacobina, akan menghabiskan waktunya di Baduy (Jawa Barat) dan berkolaborasi dengan desainer Indonesia, LEKAT. Sementara itu, Rosella, yang mempelajari teknik dan tekstil rajut di Nottingham Trent, akan berkolaborasi dengan SOE Jakarta dan menetap di Pekalongan. Kedua desainer akan kembali ke Jakarta untuk bersama-sama mengembangkan koleksi karya bersama dengan kolaborator mereka masing-masing untuk kemudian dipertunjukkan di Jakarta Fashion Week.
Billie dan Rosella adalah pemenang dari Graduate Fashion Week International Residency, program yang bertujuan untuk menginternasionalisasi desainer muda dalam jaringan Graduate Fashion Week dan merayakan pentingnya desainer-deasiner muda penuh talenta di industri fesyen Inggris. Lokasi residensi berganti setiap tahun, dan tahun ini program ini dijalankan beriringan dengan program Indonesia Fashion Forward oleh British Council yang pertama kali dijalankan di tahun 2012. Indonesia Fashion Forward merupakan hasil kerjasama dari British Council dengan Jakarta Fashion Week, yang termasuk didalamnya sebuah program mentorship yang dijalankan oleh Centre for Fashion Enterprise.
Kolaborasi kreatif antara desainer fesyen dari Indonesia dan Inggris ini akan dipertunjukkan di Jakarta Fashion Week dari tanggal 22 – 28 Oktober 2016.
Siapa saja desainer dari Inggris?
Rosella May
Rosella adalah desainer fesyen unisex yang mempelajari teknik rajut dan tekstil rajut di Nottingham Trent, ia akan berkolaborasi dengan desainer dari SOE Jakarta. Koleksi terakhir yang dipertunjukkan oleh Rosella dipilih oleh Nottingham Trent untuk mewakili di Graduate Fashion Week; dan terdiri dari enam pakaian denim rajut yang dapat dipakai oleh pria dan wanita dengan mengambil inspirasi dari gaya berpakaian pria di tahun 1950 dan dipadukan dengan bentuk-bentuk fesyen kontemporer. Koleksi dari Rosella bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai denim yang dapat diproduksi secara ramah lingkungan tapi tidak menghilangkan karakteristik dari denim tersebut.
Instagram: @rosellamay123
Billie Jacobina Cox
Billie Jacobina Cox yang merupakan lulusan University of Creative Arts akan bekerja secara dekat dengan desainer dari LEKAT. Billie adalah seorang desainer yang dikenal dengan teknik cetak tekstilnya dan fokus pada karya cetak tekstil baik untuk pakaian maupun aksesoris. Karya Billie yang terbaru, 'C-LYF', mengambil inspirasi dari perjalanan internasionalnya dan menampilkan pengaruh dari pola-pola fesyen dan arsitektur Moroko dengan dunia bawah air yang memberi kesan mistik. Setelah banyak berkolaborasi dengan pengrajin sepatu dan pengrajin perak, desain dari Billie banyak menggunakan materi materi seperti bulu dan cetak timah/perak.
Instagram: @billiejacobinacox
Siapa saja desainer dari Indonesia?
LEKAT
LEKATOpens in a new tab or window. tertarik dengan desain yang tidak lekang oleh waktu - sebuah ekspresi dari kepercayaan bahwa desain harus menggabungkan unsur modern dan tradisional, penggunaan teknologi modern yang menghasilkan karya dengan bentuk dan pola yang mengombinasikan bentuk dan pola dari masa lalu dan masa sekarang. Amanda Lestari, Direktur Kreatif dari LEKAT mewujudkan kepercayaan dari LEKAT tersebut dalam karyanya. Sebagai Direktur Kreatif, Amanda berhasil menghasilkan koleksi karya yang inovatif dan mewujudkan nama dari LEKAT secara harafiah yang dalam Bahasa Indonesia berarti: menetap dan selalu teringat di hati. Mengambil aspek dari kekayaan budaya Indonesia, Amanda dengan LEKAT menghasilkan karya-karya dengan gaya khas unik LEKAT.
Instagram: @lekatdihati
SOE Jakarta
SOE Jakartalahir dari kecintaan terhadap tekstil tenun dan gaya klasik yang tidak terbatas oleh waktu. Berawal dari rasa frustasi Monique Soeriaatmadja yang tidak berhasil menemukan materi kain yang sesuai dengan desain yang telah ia ciptakan, Monique mencari pengrajin tekstil yang berbagi kecintaan untuk terus mengeksplorasi materi kain dan menciptakan materi yang benar-benar unik. Sebagian besar karya di koleksi pertama pertunjukan fesyen-nya menggunakan materi kain yang dikembangkan dari hasil diskusi selama berjam-jam dengan penenun dan pengrajin dari berbagai tempat di Indonesia yang menghasilkan materi kain yang indah menggunakan alat tenun tradisional. Kreasi-kreasi dari SOE datang dari inspirasi dan kecintaannya akan pola dan tekstur yang ia eksplorasi dalam pencarian materinya dan kesukaannya terhadap pakaian olahraga dan seni kontemporer.
Instagram: @soe_jakarta
Indonesia Fashion Forward
Tahun lalu kita telah melihat dan turut merayakan kesuksesan kolaborasi fesyen dari salah satu desainer muda ternama Indonesia, Dian Pelangi, dan desainer muda Inggris dari London College of Fashion, Odette Steele dan Nelly Rose Stewart. Tiga desainer fesyen muda ini meninggalkan kenyamanan rumah dan Negara mereka masing-masing dan menyeburkan diri dalam selebrasi budaya lokal yang penuh warna di Indonesia dan Inggris. Hasilnya? Sebuah karya unik modest fashion dengan identitas lokal yang kuat dari masing-masing desainer yang belum pernah dilihat oleh dunia fesyen sebelumnya.
Berangkat dari kesuksesan internasionalisasi desainer Indonesia Fashion Forward dan cerita residensi Dian Pelangi x London College of Fashion, Fashion Futures Residencies akan menjadi serangkaian residensi dengan tujuan untuk meningkatkan kolaborasi kreatif dan artistik antara desainer muda Inggris dari jaringan Graduate Fashion Week dan desainer muda Indonesia dari jaringan Indonesia Fashion Forward.