By Shakia Stewart, Digital Content Manager

16 Oktober 2017 - 15:38

Onar tampil di Archipelago Festival di Jakarta.
Onar tampil di Archipelago Festival di Jakarta. 

Jelang UK/ID Festival 2017 ‘Come Together’, kami bertemu dengan Teguh Wicaksono dari Archipelago Music Conference and Emerging Talent Festival di Jakarta, Indonesia dimana band lokal tampil bersama Afrikan Boy dan Chloe Martini dari Inggris dan didukung oleh British Council.

Teguh berbincang-bincang dengan kami dan berikan alasan mengapa industri musik dunia selayaknya memberi perhatian kepada Indonesia dan juga musisi mana yang layak didengar oleh masyarakat Inggris sekarang ini.

Pertama-tama, ceritakan tentang Archipelago Festival

Di awal tahun ini, saya diundang oleh British Council untuk menghadiri The Great Escape (TGE) di Brighton untuk yang kedua kalinya. Sebuah pengalaman yang luar biasa dan saya bisa melihat beragamnya industri di Inggris, betapa berpengaruhnya kalian sebagai sebuah negara, dan juga sebagai warga negara.

Di Indonesia, kebanyakan masyarakatnya masih melihat musik hanya sebagai orang yang tampil di panggung. Orang tidak terlalu membahas isu-isu yang ada di musik Industri, dan ini justru yang dibicarakan oleh mereka yang terlibat di TGE (SXSW di US). Saya ingin membawa ide ini dan menyesuaikannya dengan kondisi di Indonesia. 

Kami ingin memberikan sumbangsih kepada masyarakat karena ini adalah saatnya orang untuk berpikir tentang solusi atas permasalahan yang ada.

Ide ini cukup sederhana, tapi dalam penerapannya, menurut saya butuh kepercayaan diri dan semangat yang mumpuni. Saya sangat beruntung saya mimiliki teman, komunitas, dan perkumpulan yang mau membantu dalam acara ini.

Indonesia terdiri dari berbagai kumpulan dan getarannya terasa hangat. 

Bagaimana kamu mengundang orang untuk datang? 

Ada dua bagian dalam festival ini: konferensi musik dan festival itu sendiri.

Saya ingin mengundang para pelaku karena dalam dunia permusikan mereka adalah yang memberikan contoh dan kisah untuk dipelajari. Bisa saja kita mengundang profesor, mereka memiliki semua teori dan belajar selama bertahun-tahun. Tapi mereka bukan pelaku. Saya ingin menceritakan dan menampilkan orang-orang yang memang benar-benar mengalaminya.

Saya sangat senang karena demografi orang yang datang ke festival ini adalah anak-anak muda yang ingin tahu dan haus akan ilmu dan keinginan berjejaring. 

Kenapa industri global perlu menaruh perhatian kepada Indonesia

Sebuah pertanyaan yang menarik, karena ini bukan semata-mata tentang musik saja. Indonesia adalah negara yang "seksi" karena kami punya volume. Indonesia adalah negara yang luas [dengan populasi lebih dari 265 juta orang]. Di tambah lagi orang Indonesia itu terbuka, antusias, dan pandai beradaptasi. Inovasi digital adalah sesuatu di sini; bukan sekedar konsep yang samar, karena kamu bisa menyaksikannya di kehidupan sehari-hari.

Teguh Wicaksono
Teguh Wicaksono: Saya sudah dipengaruhi oleh budaya Inggris sejak saya kecil.

Siapa tiga musisi Indonesia yang masyarakat Inggris harus dengan sekarang?

1. Onar 

Genre: Hip-hop

Saya penggemar UK grime scene - Skepta, Wiley, JME... dan hip hop makin dikenal sekarang karena kehadiran digitalnya di Indonesia.

Untuk itu, saya merekomendasikan sebuah kolektif bernama Onar. Mereka seperti versi baru dari Wu-Tang Clan atau BBK (Boy Better Know). Mereka memainkan 'Gen-Z' hip-hop. Karena hip-hop mencoba merangkum fenomena sosial, bercerita tentang kegelisahan dan isu-isu sosial, dan Onar memiliki semua itu. 

2. Senyawa 

Genre: Eksperimental

Dua orang dari Yogyakarta. Yang satu menciptakan instrumen musik dari berbagai material dengan suara yang khas. Sedangkan yang satunya lagi menciptakan suara-suara unik dari vokalnya. Mereka pernah tampil di Boiler Room, SXSW, dan RedBull, tapi sayangnya kurang mendapat perhatian di negeri sendiri.

Mereka adalah grup musik Indonesia yang harus kamu dengarkan.

3. Barasuara 

Genre: Indie

Band dari Jakarta ini harus kamu lihat karena mereka punya campuran musil rock yang bagus dan juga luar biasa dalam penulisan lirik dalam bahasa Indonesia. Mereka sangat berusaha untuk menampilkan sisi Indonesia dalam musiknya. Vokalis utama menggunakan batik dan menyampaikan nilai-nilai Indonesia yang ramah, serta membawakan lagu-lagu tentang isu-isu lokal.