Emily Gray adalah seorang kurator seni yang kini bermukim di Skotland di mana ia lebih sering mengkurasi proyek-proyek seni di luar galeri.
Selama bulan Juli, Emily tinggal di Bandung dalam program residensi bersama Platform3, sebuah organiasi seni yang menyediakan tempat untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan seni tematik.
Emily bekerjasama dengan tiga seniman Bandung - Eldwin Pradipta, Panca DZ dan Ackay Deni - di mana Emily menjadi kurator di sebuah pameran bertajuk 'a new day came'. Kami berbicara dengan Emily tentang apa artinya menjadi seorang kurator and tentang kisahnya selama tinggal di Indonesia.
Apa yang menjadi alasanmu untuk menjadi seorang kurator?
Saya suka sekali berkerja dengan para seniman dan memfasilitasi karya-karya mereka. Variasi cara, subjek, dan konteks yang ada selalu membuat saya terkagum-kagum.
Keindahan bekerja sebagai seorang kurator adalah bisa melihat secara luas keberagaman cara dan subjek seni, membawa mereka bersama dan mengeksplorasi pendekatan-pendekatan alternatif yang mengubungkan sang seniman, karya seni, dan pemirsa.
Bandung dan Glasgow dikatakan sebagai 'kota kreatif'. Dalam pandanganmu, apa kesamaan antara kedua kota ini?
Bandung dan Glasgow bukanlah ibu kota negara, dan keduanya merupakan tujuan wisata namun dengan penekanan pada keunggulan lokal.
Dari sisi seni, kondisi ini menjadikan Bandung dan Glasgow dalam posisi yang unik: cukup kecil untuk menjalin koneksi, baik keluar ataupun di dalam kota itu sendiri, dan juga memiliki kebebasan untuk bereksperimen - berada di luar tekanan ibu kota tapi tetap memiliki pengaruh yang besar di dunia seni.
Di kedua kota ini juga memiliki berbagai tempat dan perkumpulan seni yang digerakkan oleh para seniman, dan di situ ada kebutuhan kurasi yang tinggi.
Seberapa penting seorang kurator untuk mengikuti program residensi?
Saya kira peran seorang kurator sudah berubah selama beberapa dekade belakangan ini. Sehingga penting untuk memiliki ruang dan waktu dalam mengembangkan ide-ide baru dan bereksperimen dengan lingkungan yang berbeda-beda.
Selain itu, menjalin hubungan dan memperluas jaringan akan turut membantu dalam menciptakan kesempatan-kesempatan interaksi baru bagi masyarakat, tempat, dan budaya.
Saya berpendapat bahwa di dunia seni yang makin global, hubungan yang kita buat dengan beragam tempat, masyarakat, dan budaya menjadi lebih penting lagi. Untuk mencari kesamaan dan kesempatan untuk merubah persepsi dan ide melalui interaksi dua arah secara langsung.