By Tim UK/Indonesia 2016-18

30 Oktober 2018 - 17:58

Hal yang paling terlihat saat melihat penampilan The Fish Police adalah kecintaan mereka yang gamblang akan bermain musik. Terasa sekali energi yang membius dari panggung saat mereka tampil di Kick-Off Gig UK/ID Festival. Menjadi penampil terakhir di sebuah acara dapat terasa menakutkan bagi kebanyakan musisi, namun tidak bagi The Fish Police, yang melakukannya dengan penuh semangat dan percaya diri.

Band yang berasal dari London ini digawangi oleh Dean Rodney (vokal), Matthew Howe (gitar), Charles Stuart (bass) dan Andrew Mclean (drum), yang bertemu di Heart n Soul, salah satu organisasi kreatif terkemuka dan tertua di London untuk para penyandang disabilitas. Sejak kemunculan album pertama mereka di tahun 2013, The Fish Police telah mendefinisikan ulang sekat-sekat di antara musik pop, rock dan elektronik sekaligus kemungkinan-kemungkinan yang ada sebagai musisi penyandang disabilitas. Berangkat dari semua ini, muncullah istilah “neurodiverse punk” untuk musik mereka.

“Musik kami adalah campuran J-pop, J-rock, elektronik, jazz, hip-hop dan heavy metal,” ungkap Dean. “Ada banyak jenis musik yang mempengaruhi kami. Masing-masing dari kami membawa sesuatu yang berbeda,” tambah Charles. Meskipun begitu, Dean menyumbang lirik paling banyak bagi grup musik ini. Dia mengaku kerap terinspirasi dari “hal-hal yang saya pikirkan saat saya melihat sebuah gambar atau mendengar kata atau frasa tertentu”. “Biasanya ide-ide itu saya sampaikan ke anggota band lain dan kami mulai membuat musiknya dari situ,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa dia banyak terinspirasi dari musik dan budaya Jepang.

Maka dari itu, agaknya tak berlebihan untuk menyimpulkan bahwa semangat dan filosofi The Fish Police tak berbeda jauh dengan tema UK/ID Festival 2018:

“Bagi kami, breaking boundaries atau meretas batas berarti kami fokus membuat musik yang bagus dan tidak membiarkan apa pun mengganggu hal tersebut,” tegas Dean. “Kami meretas batas dengan mengekspresikan kepribadian dan kehidupan kami sebagai musisi.”

Charles Stuart (bass)

Bagi Charles, ini juga berarti memberi kembali. “Organisasi yang menjadi tempat kami awal berkumpul, Heart n Soul, sudah meretas batas selama 30 tahun terakhir dalam menciptakan kultur pembelajaran yang berkelanjutan untuk para penyandang disabilitas. Sejak kami bertemu di sana dan memulai perjalanan bermusik bersama, kami sudah berhasil pergi sejauh ini dan bahkan tampil di South by Southwest Festival di awal tahun ini. Kami berencana untuk terus melakukan ini.”

Selain di Kick-Off Gig, The Fish Police juga tampil di Festival Bebas Batas, yang juga merupakan festival pertama di Indonesia yang menampilkan karya-karya seni buatan para penyandang disabilitas. Meskipun baru pertama kali mengunjungi Indonesia, Charles mengakui bahwa mereka senang akan pengalaman mereka di UK/ID Festival 2018. “Kami senang berada di sini dan tak sabar mengunjungi daerah-daerah lain di Indonesia,” tutupnya. ©

Sofar Sounds Jakarta