Andi Joko Prasetyo
Andi mulai menulis berita sejak tahun 2015, atas latar belakang keresahan dalam diri yang merasa bahwa isu-isu penyandang disabilitas sangat jarang terekspos oleh media-media yang ada di Indonesia baik cetak maupun online, serta karena kurangnya kesadaran masyarakat atas apa yang terjadi di desanya karena media-media hanya memberitakan apa yang terjadi di kota-kota. Dari dua hal tersebut ia mulai menulis di blog pribadi tentang apa yang terjadi di desanya, serta memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas melalui berita, dengan tetap mematuhi kode etik jurnalistik. Atas respon positif dari teman-teman dan pembaca, ia dan rekan-rekannya kemudian membentuk Warto Deso di tahun 2017.
Annisa Anggraini
Annisa adalah seorang guru Tuli yang mengajar di SLB BCD Nusantara Depok, Jawa Barat. Ia memiliki hobi menulis, membaca buku, melukis, memasak, berkebun, dan fotografi.
Junita Setiawati Herlambang
Junita adalah seorang Motivator Tuli dan Trainer untuk Beauty & Spa. Ia juga pernah menulis sebuah buku tentang pengalaman hidupnya yang berjudul "The Journey of Grace, Menaklukkan Dunia Tanpa Suara". Penghargaan-penghargaan yang pernah ia terima adalah di antaranya Penghargaan "Woman Hero" oleh BEM Universitas Airlangga dan Kementerian Pemberdayaan Wanita, serta Penghargaan "Perempuan Inspiratif 2019" oleh Yayasan Anne Avantie.
Karina Eka Dewi Salim
Karina Lin adalah seorang penulis, blogger, dan penyintas SLE (Systemic Lupus Erythematosus) atau Lupus. Ia memiliki dan mengelola blog bernama Semangatkarin.com yang fokusnya seputar topik penyakit lupus dan dan autoimun.
Nabila May Sweetha
Nabila May Sweetha, atau akrabnya disapa Lala lahir 22 Mei 2003 di kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Tahun ini Lala baru saja lulus dari SMA Negeri 11 Makassar, dan rutin menulis tentang isu-isu difabilitas di beberapa media online seperti ekspedisidifabel dan solider.id. Ia menjadi buta di tahun 2017 lalu karena virus tourch plasma dari kelincinya, dan hingga sekarang ia masih mencintai kelinci. Anak sulung ini terobsesi pada Harry Poter dan coklat. Sudah menulis beberapa karya sastra di antaranya Warisan Kematian (novel), Ubur-ubur Di Matamu (novel), dan Kenangan Mengajari Kenangan Lainnya (kumpulan cerpen).
Suryandaru
Suryandaru telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang pemberdayaan penyandang disabilitas sensorik netra, melalui aktivitas di dalam organisasi Pertuni Daerah Jawa Tengah. Ia telah melakukan advokasi kepada perguruan tinggi swasta sehingga terbuka kesempatan disabilitas netra berkuliah secara gratis di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), meningkatkan kualitas tunanetra dan membangun kerja sama dengan organisasi disabilitas di luar Pertuni. Suryandaru memperkuat partisipasi Pertuni Daerah Jawa Tengah dalam perjuangan disabilitas baik pada tingkat nasional dan internasional, menjaga kemitraan dengan entitas pemerintah dan bukan pemerintah, menjadi konsultan di bidang disabilitas netra, melakukan kampanye sosial dan advokasi bagi sesame tunanetra.
Tommy Hari Firmanda
Tommy adalah seorang penyandang tunanetra low vision yang bekerja sebagai konselor dan Disability Advisor di Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya (PSLD UB), Malang. Ia juga merupakan advokat dan peneliti di Australia-Indonesia Disability and Advocacy Network (AIDRAN). Dengan background pendidikan dalam bidang psikologi dan pendidikan khusus, Tommy memiliki minat dalam pendidikan inklusi dan dukungan pembelajaran bagi siswa dengan kebutuhan khusus, terutama bagi tunanetra. Oleh karena itu, ia banyak menulis artikel dan banyak melakukan riset terkait dengan isu-isu inklusi disabilitas di Indonesia.
Yeni Endah Kusumaningtyas
Yeni Endah adalah odalangka Friedreich's Ataxia yang menjadi difabel saat berumur 19 tahun. Ia ingin terus berkarya dan mengukir prestasi di dunia literasi, salah satunya adalah melalui blognya di: https://yeniendah.blogspot.com