Rama Aditia Adikara adalah seorang penulis fiksi dan fantasi yang memulai karier menulisnya dengan novel. Dia adalah difabel netra total, sama sekali tidak bisa melihat, dan telah menulis beberapa judul buku. Ia terus menulis karya, salah satu yang sangat terkenal di kalangan difabel netra dan dijadikan penyemangat dalam melanjutkan sekolah adalah novel yang berjudul Mata Kedua. Tidak bisa dipungkiri bahwa novel-novel fiksi Rama amat terkenal di dunia difabelnetra. Novel fiksi Rama semakin memiliki banyak penggemar lagi ketika Mitra Netra, sebuah lembaga mitra difabel netra membuat versi audio book dari novel-novel fiksinya. Rama pun tidak pelit membagikan novel-novelnya yang sudah diterbitkan penerbit kepada para juniornya yang juga merupakan difabel netra.
Sampai sekarang, lelaki yang sudah berkeluarga ini masih produktif menulis. Sebagai seniman netra, Rama memang kerab mendapat halangan dari masyarakat. Namun alih-alih melawan stigma negatif yang datang padanya, Rama lebih memilih untuk memberi penjelasan kepada masyarakat.
“Karena jika bukan kita yang memberi edukasi tentang difabel ke masyarakat, siapa lagi?” kata Rama saat diwawancarai (Kamis/10/06/21).
Lebih lanjut, Rama menjelaskan bahwa ia sepenuhnya menerima keadaannya. Dia malah merasa gembira serta optimis menulis, terus berkarya, meski sesekali stigma negatif dari masyarakat masih membayangi dia. Bagi Rama antara difabel dan non difabel dalam dunia tulis menulis tidak ada bedanya sama sekali. Apalagi di masa sekarang, saat internet memudahkan banyak hal dalam berkarya. Mengirim, menyunting, bahkan mengedit karya tulis bisa dilakukan difabel di rumah sendiri.
“Jangankan difabel dan non difabel, orang berwatak baik dan yang berwatak buruk saja tidak bisa lagi dibedakan sekarang,” ucap Rama dalam kesempatan yang sama.