Sejumlah hasil riset yang telah dipublikasikan menunjukkan bahwa ada beberapa keterampilan penting yang dibutuhkan siswa pada masa kini untuk berinteraksi, bekerjasama sekaligus bersaing dalam perekonomian global yang akan dihadapi di masa mendatang. Keterampilan-keterampilan ini sering disebut sebagai Deep Learning Skills.
Pengkategorian beberapa keterampilan dalam konsep Deep Learning Skills ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan banyak negara terkait semakin rendahnya ketertarikan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah serta tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda. Hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri dimana di saat yang bersamaan, gurupun diwajibkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan siswa untuk melalui, dan bahkan bersaing, pada jenjang pendidikan selanjutnya serta siap memasuki dunia kerja.
“Pendidikan perlu dipikirkan kembali secara radikal, tidak hanya untuk menghentikan kebosanan yang dialami siswa, tetapi juga untuk menghidupkan kembali semangat belajar, dimana siswa dan guru adalah mitra aktif yang bersama-sama terlibat dalam pendidikan, “ (Michael Fullan dan Maria Langworthy dalam Towards a New End: Paedagogies for Deep Learning).
Deep Learning Skills terdiri dari 8 keterampilan, yaitu:
- Konsep warga dunia (global citizenship): pengetahuan mengenai negara lain, menghormati budaya lain dan secara aktif terlibat dalam kegiatan yang mendukung kehidupan manusia dan lingkungannya yang berkelanjutan.
- Kolaborasi (collaboration): kemampuan bekerja dalam tim, belajar dan berkontribusi dalam proses belajar dengan sesama, mampu berinteraksi sosial dan berempati ketika bekerja dengan orang yang memiliki kemampuan berbeda.
- Karakter (character): kejujuran, tanggung jawab, kemampuan mengatur diri sendiri, mempunyai etos kerja keras, tekun, mempunyai empati untuk berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan orang lain, percaya diri dan peduli dengan kesehatan pribadi, karir serta kecakapan hidup (life skills).
- Komunikasi (communication): kemampuan berkomunikasi secara verbal, tertulis dan dengan menggunakan sarana digital serta kemampuan untuk mendengarkan.
- Kreativitas dan imajinasi (creativity & imagination): kewirausahaan baik secara ekonomi maupun sosial, dengan mempertimbangkan dan mencoba ide-ide baru, serta kepemimpinan yang berdasarkan pada tindakan.
- Pemecahan masalah yang nyata (real world problem solving): memberikan siswa pengalaman dalam menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah secara nyata
- Berpikir kritis (critical thinking knowledge construction): berpikir kritis untuk merancang dan mengelola kegiatan, memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang efektif dengan menggunakan sumber yang bervariasi (termasuk peralatan digital).
- Penggunaan TIK untuk pembelajaran (use of ICT for learning): teknologi memberikan kesempatan untuk menemukan dan menguasai pengetahuan serta memungkinkan dicapainya tujuan pembelajaran – menciptakan dan menggunakan pengetahuan baru di dunia.
Praktek pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan ini melalui proses belajar di sekolah tidak lagi menjadi praktek eksklusif yang hanya dilakukan oleh sekolah-sekolah tertentu saja. Dengan makin tingginya akses terhadap teknologi, makin banyak pula sekolah yang mengadopsi pendekatan pedagogi yang berfokus pada Deep Learning Skills, yang sekaligus membentuk pembelajar seumur hidup (lifelong learners).