Program hibah Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) dirancang untuk membangun dan mengembangkan kerja sama budaya baru antara Asia Timur dan Inggris Raya. Program ini berperan penting dalam mendorong lahirnya gagasan baru dan kolaborasi yang melibatkan seniman dan organisasi budaya pada setiap tahap pengembangan. 
 
Dalam putaran program Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) kali ini, pemberian hibah difokuskan pada dua area berbeda: keberagaman dan inklusi, dan upaya penanganan perubahan iklim. Berbagai upaya kolaboratif lintas batas dan disiplin seni akan mendorong lahirnya pemikiran dan gagasan baru untuk mengatasi tantangan terkait perubahan iklim. 
 
Pemberian hibah ditujukan untuk mendorong terbentuknya hubungan, pertukaran, dan kolaborasi baru. Diharapkan, hubungan dan kolaborasi jangka panjang akan terbentuk antara seniman, profesional di bidang kebudayaan, pelaku industri kreatif serta organisasi seni dan budaya, pusat kebudayaan, jaringan, dan kolektif.  

Penerima Hibah Indonesia Tahun 2023

‘Clayground’ — Jatiwangi Art Factory in residency at esea contemporary

Inggris Raya: esea contemporary

Indonesia: Jatiwangi Art Factory

Sebuah kolaborasi untuk eksplorasi isu keberlanjutan lingkungan alam melalui prakarsa tanah liat dan hutan yang saat ini telah berjalan. Residensi seniman di Manchester, Inggris Raya, mempertemukan penelitian yang dilakukan oleh Jatiwangi dengan ekosistem di Inggris Raya, sehingga tercipta sebuah pertukaran lintas budaya.

Alia Damai Hati

Alia Damaihati

Board Member dari Festival Film Dokumenter (FFD)

Aktif di Forum Film Dokumenter dan Festival Film Dokumenter sejak tahun 2006. Selama lima tahun belakangan, Alia fokus pada pengarsipan film dokumenter dan pemutaran film dokumenter secara rutin yang diadakan setiap bulan bekerjasama dengan berbagai komunitas.

Alvi

Jurnalis, Solider.id

Alvi, tinggal di Yogyakarta. Sejak tahun 2009 menekuni isu-isu sosial dan HAM seperti isu perempuan, pekerja rumah tangga, LGBTIQ, dan disabilitas. Tertarik pada isu lintas sektor dan pendekatan transdisipliner. Saat ini bekerja sebagai kontributor di Solider.id.

Amanda Marahimin

Amanda Marahimin

Produser, Tanakhir Films

Mandy memulai pengalamannya di industri film dengan menjadi inisiator untuk lokakarya film yang ditujukan untuk pelajar SMP-SMA di tahun 1999. Ia lalu bergabung dengan Miles Films sebagai publisis untuk film Ada Apa dengan Cinta?. Saat ini Mandy menjadi produser di sebuah rumah produksi yang ia dirikan sendiri, Tanakhir Films, yang memproduksi iklan, serial web, film pendek dan dokumenter. Ia juga tengah memproduseri film panjang dokumenter pertamanya yang berjudul 12 Istri.

Andi Joko Prasetyo

Jurnalis, Warto Deso

Andi mulai menulis berita sejak tahun 2015, atas latar belakang keresahan dalam diri yang merasa bahwa isu-isu penyandang disabilitas sangat jarang terekspos oleh media-media yang ada di Indonesia baik cetak maupun online, serta karena kurangnya kesadaran masyarakat atas apa yang terjadi di desanya. Dari dua hal tersebut ia mulai menulis di blog pribadi tentang apa yang terjadi di desanya, serta memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas melalui berita, melalui Warto Deso di tahun 2017.

Andreas Siagian

Andreas Siagian Andreas Siagian

Seniman, Lifepatch

Andreas Siagian adalah seorang seniman lintas disiplin dengan dengan latar belakang pendidikan formal sebagai insinyur sipil. Fokusnya adalah kebudayaan swakriya/komunal dan kolaborasi interdisipliner antara seni, desain, pengetahuan alam dan teknologi.

Kolektifnya, Lifepatch, berbasis di Yogyakarta menggunakan metode desain sosial untuk memprakarsai pemikiran dan praktisi experimental di dalam komunitas masyarakat.

Anne W

Anne W

Annisa Anggraini

Guru, Penulis, SLB BCD Nusantara, Depok

Annisa adalah seorang guru Tuli yang mengajar di SLB BCD Nusantara Depok, Jawa Barat. Ia memiliki hobi menulis, membaca buku, melukis, memasak, berkebun, dan fotografi.

Anton Wirjono

DJ, Pengusaha dan Pendiri Future10, Future10 Productions

 

Anton Wirjono adalah DJ sekaligus pengusaha yang merupakan salah satu tokoh ternama dari industri kreatif Indonesia. Bersama dengan saudaranya, Hogi Wirjono, mereka mendirikan Future 10, dan  sukses mengadakan berbagai macam acara kreatif seperti Brightspot Market, Jakarta Movement, Gatecrasher Soundsystem, Turn on Plastic, Back in the Days. Di antara kesibukannya di Future 10, dia juga merupakan salah satu inisiator dan pendiri dari band elektronik berbasis di Jakarta, Agrikulture.