Program hibah Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) dirancang untuk membangun dan mengembangkan kerja sama budaya baru antara Asia Timur dan Inggris Raya. Program ini berperan penting dalam mendorong lahirnya gagasan baru dan kolaborasi yang melibatkan seniman dan organisasi budaya pada setiap tahap pengembangan. 
 
Dalam putaran program Terhubung Oleh Kebudayaan (Connections Through Culture) kali ini, pemberian hibah difokuskan pada dua area berbeda: keberagaman dan inklusi, dan upaya penanganan perubahan iklim. Berbagai upaya kolaboratif lintas batas dan disiplin seni akan mendorong lahirnya pemikiran dan gagasan baru untuk mengatasi tantangan terkait perubahan iklim. 
 
Pemberian hibah ditujukan untuk mendorong terbentuknya hubungan, pertukaran, dan kolaborasi baru. Diharapkan, hubungan dan kolaborasi jangka panjang akan terbentuk antara seniman, profesional di bidang kebudayaan, pelaku industri kreatif serta organisasi seni dan budaya, pusat kebudayaan, jaringan, dan kolektif.  

Penerima Hibah Indonesia Tahun 2023

Ika Yuniati

Jurnalis, Harian Solopos

Ika adalah seorang jurnalis untuk Harian Solopos bidang seni budaya yang punya ketertarikan pada isu gender dan inklusi. Selain aktif bekerja di Harian Solopos, Ika juga kerap mengikuti pelatihan dan fellowship seputar isu gender dan inklusi. Ia juga aktif berkegiatan di bidang sosial yakni Ruang Solidaritas Jolijolan, dan Kelas Inspirasi. 

Ikon Gallery

Invisible Flock

Invisible Flock

Artist technologist

Invisible Flock adalah sebuah organisasi berbasis di Leeds, yang bergerak dibidang seni interaktif. Mereka adalah Ben Eaton, Victoria Pratt dan Richard Warburton. Karya mereka sangat mengutamakan partisipasi audiens dalam seni live dan digital dalam skala besar. Mereka digambarkan oleh salah satu media Inggris ternama the Guardian sebagai 'Inovator sejati' dalam bidang digital dan seni interaktif, mereka terkenal akan karya hibrid yang mengabungkan berbagai jenis seni.

Irma Chantily

Kurator, Water Connections

Irma tengah menjelajahi fokus baru dalam dunia seni - persimpangan antara seni dan teknologi. Ia juga merupakan kurator dari Jakarta Biennale 2015: Maju Kena Mundur Kena. Saat ini ia sedang bekerja sebagai Senior Programme Manager di bagian pembangunan koneksi di dunia seni dan industri kreatif untuk British Council Indonesia. Di sela-sela waktunya, dia bekerja sebagai dosen lepas untuk Insitut Kesenian Jakarta Departemen Fotografi, dan juga kurator untuk proyek Water Connections di Liverpool.

Jack Lowe

Seniman, Curious Directive

Jack adalah lulusan University of Warwick jurusan Bahasa Prancis dan Hubungan Internasional yang juga mempelajari tentang pergerakan di Lecoq, Paris dan Teater di Birkbeck, London. Saat ini ia sedang menempuh studi master di bidang Keamanan Air dan Pembangunan Internasional. Sejak tahun 2008, ia menjabat sebagai direktur artistik dari Curious Directive, perusahaan yang menjelejahi kehidupan melalui kacamata ilmu pengetahuan yang berbasis di Norwich. 

James Cousins Company

James Cousins adalah pemenang penghargaan Matthew Bourne͛s New Adventures Choreography Award 2012, dari saat itu dia dan grupnya menjadi semangkin kuat dan melakukan pementasan diseluruh dunia.

Jamil Massa

Penulis/Penyair

Jamil Massa adalah seorang penulis/penyair asal Gorontalo, yang merupakan salah satu dari tiga penulis terpilih untuk ikut serta pada Program Pertukaran Penyair antara Inggris dan Indonesia pada tahun 2019.

Jane Gauntlett

Jane adalah seorang penulis untuk film dan teater, dengan portfolio yang sangat beragam Jane bekerja dengan badan - badan amal di Inggris, sebagai produser kreatif yang bekerja sama dengan berbagai seniman dan organisasi.

Jane mulai menggunakan teknology sebagai metode alternatif untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman- temannya dalam karya pertamanya: In My Shoes: Waking in Slough, dia berhasil memecahkan batasan yang berada diantara mereka karena penyakit epilepsi yang Jane derita.

Jo Verrent

Pembicara, penulis, aktivis dan produser kreatif untuk seni dan disabilitas, UNLIMITED

Josette Chiang Josette Chiang

Seniman Intermedia, Residency dengan Platform3

Josette Chiang adalah seniman Cina-Inggris. Karyanya termasuk sketsa, suara, teks, pertunjukan, video, instalasi dan pahatan. Mengambil banyak referensi dari geologi, mitologi, ilmu kosmologi Cina, dan alat ukur, karya terakhirnya adalah tentang persepsi dan sifat alami dari perubahan di dalam ruang yang dibangun dan alam bebas. Ia menciptakan narasi yang mengkomunikasikan persimpangan antara budaya, ilmu pengetahuan, dan lanskap.