By Shakia Stewart, Manajer Konten Digital, British Council

27 November 2016 - 17:59

Portret dari Aabie Ryan
Aabie Ryan muncul dengan ide unik untuk membantu anak perempuannya yang berumur lima tahun agar tidak takut hantu lagi - tapi sekaligus mengurangi tagihan listrik rumah dari pengurangan penggunaan AC!

Ketika anak perempuan Aabie Ryan yang berumur lima tahun terlalu takut untuk ke kamar mandi sendiri karena ketakutannya akan monster dan hantu, Aabie melakukan sesuatu yang tentunya ingin dilakukan oleh orang tua – orang tua lain, ia membuat alat pendeteksi hantu. 

Aabie bercerita kepada kami,”Anak saya suka mengetuk pintu kamar saya tengah malam, minta ditemani ke kamar mandi. ‘Tolong Ma, ada monster! Aku lihat sesuatu!’ Sesekali masih tidak apa-apa, tapi karena sudah tiap malam kayak gitu lama lama saya jadi kesal sendiri. Karena itu saya buat alat ini. 

"Sederhana sebenarnya – alat ini menggunakan dua sensor. Sensor pertama adalah sensor suhu. Menurut teori metafisika kalau tiba-tiba kita merasa dingin, itu berarti ada hantu di sekitar kita. Berdasarkan teori itu, kami menggunakan Arduino, sensor suhu, dan mengatur supaya terlihat seperti ada hantu di sekitar alat ini kalau suhunya di bawah 25 derajat. Jadi, saya bilang ke anak saya, kalau kamu mau hantunya pergi berarti kamu harus buat ruangannya lebih hangat dari 25 derajat! Jadi kamu bisa buang air dengan damai dan tidur dengan damai juga. Lagipula, saya juga sebal harus bayar tagihan mahal karena AC yang terlalu dingin.”

Aabie turut membantu menjalankan Sparky and Bear Homeschool di Jakarta, yang mengajarkan ekstrakurikuler seperti coding, blogging, dan membuat alat interaktif seperti kontroler mikro Arduino. 

Baru-baru ini mereka memenangkan penghargaan ‘Best User Experience’ di Sci-Fi Hardware Hackathon dengan alat pendeteksi hantu mereka, yang tidak cuma memiliki sensor suhu tapi juga sensor gas – alatnya akan mengeluarkan nyala warna merah kalau mendeteksi ada gas dalam ruangan. 

“Kami tinggal di apartemen yang sangat padat, dan kadang-kadang ada kebocoran gas kalau gas-nya tidak ditutup dengan benar. Waktu anak saya menyalakan lampu saat ada gas bocor, lampunya berpendar. Dan saya merasa itu cukup menyeramkan – saya tidak mau itu terjadi kalau saya sedang tidak di rumah. Jadi, saya mau anak saya tahu kalau ia tidak boleh menyalakan alat elektronik apapun saat ada kebocoran gas.”

Alat pendeteksi hantu alias alat pencegah bahaya bagi anak untuk orang tua

“Kalau orang Indonesia, ada alat bernama ‘pendeteksi hantu’ pasti buat mereka sangat menarik. Orang-orang Indonesia itu suka dengan cerita-cerita hantu, supernatural, suka yang seram-seram. Jadi, nama alat pendeteksi hantu itu untuk pemasaran saja supaya orang-orang tertarik, karena kalau kita bilang ini alat untuk menjaga keamanan anak kan orang-orang akan merasa itu biasa saja dan membosankan!”

Hal – hal lain di Digital Design Weekend:

Selain alat pendeteksi hantu, pengunjung yang datang ke Digital Design Weekend di Jakarta juga bisa mencoba alat pendeteksi raut wajah dan teknologi realitas virtual. 

Pendeteksi hantu di digital design weekend.
Tidak cuma sensor suhu, pendeteksi hantu juga punya sensor gas - lampu berwarna merah akan berkedip-kedip apabila terdeteksi kebocoran gas. 
Teknologi ini akan mengambil foto wajah dan dengan teknologi pendeteksi wajah akan memberi tahu jenis kelaminmu, umurmu yang sebenarnya, dan bagaimana ekspresi wajahmu – bahagia, serius, atau netral!This technology will take a picture of your face and tell you whether it thinks you are male or female, how old you are, and how happy/serious/neutral your face is!
A p
Notes on Blindness adalah pengalaman interaktif yang mengajak pengunjung untuk merasakan pengalaman kebutaan baik yang dirasakan panca indra maupun secara psikologis dengan menggunakan teknologi Oculus, audio dwirungu dan animasi real time 3D untuk menciptakan pengalaman utuh tentang 'dunia di luar batas pandangan'.  

Cerita lain dari Digital Design Weekend