Meskipun baru pertama kali ke Indonesia, Stuart Howard atau Lapalux mengaku semangat akan kunjungan perdananya ini, terlebih dengan prospek menemukan inspirasi baru untuk musiknya. “Saya berencana mengunjungi beberapa toko musik untuk menemukan rekaman gamelan dan menciptakan karya-karya baru dengannya,” ungkapnya sebelum tampil di atap Hotel Monopoli Jakarta untuk The Other Festival.
Berasal dari Essex, musisi elektronik ini adalah salah satu nama terdepan di sub genre musik elektronik bernama wonky, yang terkenal dengan dentuman tidak teratur dan tidak stabil. “Saya suka menggabungkan mesin drum dan synthesizer modular. Musik saya memiliki banyak pengaruh. Saya juga suka berimprovisasi dan tidak terpaku pada aturan saat sedang tampil,” jelasnya.
Pendekatan yang mendobrak batas ini juga terdengar jelas di karya-karyanya yang bernuansa hidup dan dinamis. “Dalam bermusik, Anda sampai pada satu titik di mana Anda sudah paham betul cara semuanya dibuat dan terjadi. Lama kelamaan ini bisa terasa membosankan, apalagi jika Anda mendengarkan hal yang sama berulang kali,” alasannya.