By Azarine Arinta, Programme Officer, UK/Indonesia 2016-18

16 February 2017 - 13:42

Pemenang British Council Residency Award, desainer muda Inggris Billie Jacobina, dengan Direktur Kreatif Lekat, Amanda Lestari setelah pertunjukan fesyen hasil karya kolaborasi mereka di Jakarta Fashion Week 2017. Billie tinggal di Indonesia selama tiga bulan dengan Lekat dan mengeksplorasi tenun tradisional Indonesia dari suku Baduy. ©

GoGirl Magazine

Mengikuti residensi Fashion Futures yang diadakan di Festival UK/Indonesia 2016, Indonesia kembali unjuk gigi di dunia fesyen internasional dengan ikutnya alumni Indonesia Fashion Forward, Amanda Indah Lestari dari Lekat, di rangkaian London Fashion Week 2017 dalam acara: International Fashion Showcase 2017 Next in Line dan Fashion Scout. Amanda memiliki satu misi utama untuk Lekat: menciptakan fesyen yang menggebrak dengan fokus di sustainable fashion dan mempopulerkan kekayaan tradisi tekstil Indonesia, terutama tekstil tenun dari wanita di komunitas Baduy - suku asli yang dilindungi dan tinggal di daerah barat provinsi Banten, Indonesia. 

Mengusung tema: Moments: Reserved, Amanda akan memamerkan 24 koleksi busana dengan 12 busana hasil kolaborasinya dengan desainer muda asal Inggris, Billie Jacobina. Amanda dan Billie bertemu tahun lalu, sebagai bagian dari program residensi Fashion Futures di Festival UK/Indonesia 2016. Billie tinggal di Indonesia selama tiga bulan, ikut dengan Amanda mengunjungi Baduy, dan menampilkan karya kolaborasi mereka di Jakarta Fashion Week 2017. Karya kolaborasi Lekat dan Billie Jacobina merayakan keindahan dari perbedaan dan toleransi. Mereka terinspirasi oleh cerita rakyat Indonesia yang populer: Putri Mandalika dan Nyi Roro Kidul, yang kemudian mereka terjemahkan dalam desain dan pola busana yang unik.

Koleksi kolaborasi antara Billie Jacobina dan Lekat diterjemahkan melalui desain Lekat yang unik dan pola-pola warna yang cerah dan berani dari Billie.  ©

Timur Angin

Dari Baduy ke London Fashion Runway

Tenun Baduy belum terlalu banyak dikenal di dunia fesyen internasional dibandingkan tekstil khas Indonesia lainnya seperti batik. Namun, Amanda tetap bisa menangkap keindahan dari tenun Baduy yang sangat khas, ia terpersona dengan keunikan motif tenun Baduy dan kekayaan budaya Indonesia. Tenun Baduy mempunyai ciri yang berbeda dengan tenun daerah lain yaitu pola berbentuk geometris, garis-garis dan kotak-kotak. Pinggiran kain yang seakan belum selesai menambah kecantikan eksotis dari kain ini. Melalui Lekat, Amanda ingin merekam dan menangkap nilai-nilai tradisi yang dipercayai oleh Suku Baduy dan terwakili dalam tenunan mereka. Ia bilang, bahkan di Indonesia, masih banyak yang belum mengetahui bahwa Baduy memiliki warisan budaya yang sangat unik dalam bentuk tenun ini. 

Amanda membawa semangat dari Fashion Futures, salah satu tema utama yang diusung UK/Indonesia 2016-18. Fashion Futures memiliki aspirasi untuk membentuk kembali industri mode, untuk menghargai kreativitas, perniagaan, sumber daya manusia dan lingkungan dengan tolok ukur yang sama. Lekat bukan hanya tentang fesyen, tapi juga tentang menjaga warisan tradisi busana di Indonesia dan pemberdayaan untuk komunitas di Baduy sendiri.

Merekam Fesyen dalam Dokumenter 

Sutradara ternama Indonesia, Nia Dinata, turut serta bersama tim Lekat dalam perjalanan mereka ke London. Selain Nia Dinata dan tim Lekat, tim dari Visionare, portal digital video fesyen yang didirikan oleh Aida Nurmala juga ikut dalam rombongan. Tim ini akan membuat film dokumenter bertema fesyen yang tidak hanya menunjukkan sisi glamor dari dunia fesyen tapi juga momen sehari-hari dan perjalanan dari Baduy sampai dengan London. Film dokumenter ini dijadwalkan untuk tayang sebulan setelah London Fashion Week selesai dan akan didistribusikan melalui Visionare.