Diane Wiltshire dari Birmingham Open Media (BOM) menceritakan pengalamannya kepada kami selama di Indonesia. Diane membagi kisah pengalamannya di area Kota Tua Jakarta dan perasaannya membawa proyek Sentiment untuk pertama kali ke Indonesia.
Dari Birmingham ke Jakarta
Pada tanggal 19 dan 20 November, saya berkesempatan untuk menampilkan karya saya, Sentiment, di Digital Design Weekend di Jakarta, Indonesia. Ini adalah pengalaman pertama saya di Jakarta dan pengalaman ini benar-benar melebih ekspetasi saya. Saya adalah anggota dari BOM, Birmingham Open Media, dan saya diundang untuk memperlihatkan karya saya sekaligus membantu beberapa riset dan pengembangan di bagian seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan untuk proyek-proyek kolaborasi di Indonesia kedepannya. Saya berangkat meninggalkan Indonesia menaiki kereta di jam padat dari Kota Birmingham ke bandar udara di tengah dinginnya malam Inggris. Saya berangkat lebih awal agar punya banyak waktu di bandar udara. Alasannya? Karena saya membawa rompi elektronik untuk proyek Sentiment dan saya tidak tahu bagaimana petugas keamanan bandara akan bereaksi terhadap itu. Tapi ternyata kekhawatiran saya tidak beralasan, petugas keamanan sangat akomodatif dan terlihat penasaran dengan proyek Sentiment.
Perjalanan ke Jakarta memakan waktu yang lama, ketika saya tiba di Jakarta, malam menyambut saya lagi. Saya langsung disambut oleh udara lembab yang kental dengan aroma rokok kretek dan tentunya oleh tim British Council yang sangat baik hati. Di hari pertama, saya bertemu dengan tim Hivos people unlimited. Organisasi yang menurut saya sangat inspiratif. Kami, saya dan tim, belajar sedikit mengenai Indonesia, dan proyek-proyek yang telah dilakukan Hivos di sini. Kami bertemu dengan tim dari ‘Voices’, program inklusi sosial. Saya benar-benar ingin belajar dari perempuan perempuan hebat yang saya temui karena saya melihat hubungan antara inspirasi saya untuk Sentiment dengan proyek yang mereka kerjakan. Kami ingin suara kami lebih didengar. Ini pengalaman yang berharga, seorang seniman seperti saya duduk bersama dengan orang-orang yang memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas sekaligus pemberdayaan perempuan melalui organisasi seperti Hivos.
Hari kedua kami dimulai cukup pagi karena kami harus pergi ke area kota tua Jakarta untuk Digital Design Weekend, salah satu program terbesar dari Festival UK/ID. Kemacetan di Jakarta benar-benar sesuatu yang luar biasa dan tidak pernah saya temui di bagian lain di dunia sebelumnya, saya berujar ke diri sendiri bahwa tidak pernah lagi saya akan mengeluh mengenai kemacetan di Birmingham, ya, setidaknya untuk beberapa bulan. Area kota tua di Jakarta sangat berbeda dengan area lain yang saya lihat di Jakarta. Ada sekumpulan sepeda warna-warni yang bisa disewa untuk mengelilingi area Kota Tua, lengkap dengan topi berwarna sama. Saya coba melihat-lihat apakah ada orang yang cukup berani untuk berkendara dengan sepeda kemana-mana di Jakarta, tapi rasa-rasanya memang Kota Tua adalah salah satu tempat teraman dan menyenangkan untuk bersepeda santai.