By Diane Wiltshire, Artist, Birmingham Open Media

09 December 2016 - 11:26

Pengunjung di depan booth Birmingham Open Media (BOM) Lab di Digital Design Weekend
Salah satu pengunjung mengambil gambar dari booth Birmingham Open Media (BOM) di Digital Design Weekend Jakarta. ©

Di Wiltshire

Diane Wiltshire dari Birmingham Open Media (BOM) menceritakan pengalamannya kepada kami selama di Indonesia. Diane membagi kisah pengalamannya di area Kota Tua Jakarta dan perasaannya membawa proyek Sentiment untuk pertama kali ke Indonesia. 

Dari Birmingham ke Jakarta

Pada tanggal 19 dan 20 November, saya berkesempatan untuk menampilkan karya saya, Sentiment, di Digital Design Weekend di Jakarta, Indonesia. Ini adalah pengalaman pertama saya di Jakarta dan pengalaman ini benar-benar melebih ekspetasi saya. Saya adalah anggota dari BOM, Birmingham Open Media, dan saya diundang untuk memperlihatkan karya saya sekaligus membantu beberapa riset dan pengembangan di bagian seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan untuk proyek-proyek kolaborasi di Indonesia kedepannya. Saya berangkat meninggalkan Indonesia menaiki kereta di jam padat dari Kota Birmingham ke bandar udara di tengah dinginnya malam Inggris. Saya berangkat lebih awal agar punya banyak waktu di bandar udara. Alasannya? Karena saya membawa rompi elektronik untuk proyek Sentiment dan saya tidak tahu bagaimana petugas keamanan bandara akan bereaksi terhadap itu. Tapi ternyata kekhawatiran saya tidak beralasan, petugas keamanan sangat akomodatif dan terlihat penasaran dengan proyek Sentiment. 

Perjalanan ke Jakarta memakan waktu yang lama, ketika saya tiba di Jakarta, malam menyambut saya lagi. Saya langsung disambut oleh udara lembab yang kental dengan aroma rokok kretek dan tentunya oleh tim British Council yang sangat baik hati. Di hari pertama, saya bertemu dengan tim Hivos people unlimited. Organisasi yang menurut saya sangat inspiratif. Kami, saya dan tim, belajar sedikit mengenai Indonesia, dan proyek-proyek yang telah dilakukan Hivos di sini. Kami bertemu dengan tim dari ‘Voices’, program inklusi sosial. Saya benar-benar ingin belajar dari perempuan perempuan hebat yang saya temui karena saya melihat hubungan antara inspirasi saya untuk Sentiment dengan proyek yang mereka kerjakan. Kami ingin suara kami lebih didengar. Ini pengalaman yang berharga, seorang seniman seperti saya duduk bersama dengan orang-orang yang memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas sekaligus pemberdayaan perempuan melalui organisasi seperti Hivos. 

Hari kedua kami dimulai cukup pagi karena kami harus pergi ke area kota tua Jakarta untuk Digital Design Weekend, salah satu program terbesar dari Festival UK/ID. Kemacetan di Jakarta benar-benar sesuatu yang luar biasa dan tidak pernah saya temui di bagian lain di dunia sebelumnya, saya berujar ke diri sendiri bahwa tidak pernah lagi saya akan mengeluh mengenai kemacetan di Birmingham, ya, setidaknya untuk beberapa bulan. Area kota tua di Jakarta sangat berbeda dengan area lain yang saya lihat di Jakarta. Ada sekumpulan sepeda warna-warni yang bisa disewa untuk mengelilingi area Kota Tua, lengkap dengan topi berwarna sama. Saya coba melihat-lihat apakah ada orang yang cukup berani untuk berkendara dengan sepeda kemana-mana di Jakarta, tapi rasa-rasanya memang Kota Tua adalah salah satu tempat teraman dan menyenangkan untuk bersepeda santai. 

Visitor of BOM Lab booth can try the electronic vest along with the noise-canceling headphone.
Pengunjung yang datang ke booth BOM Lab dapat mencoba rompi elektronik beserta alat pendengar yang meredam suara sekitar. ©

Di Wiltshire

Warna warni deretan sepeda di sekitar Kota Tua Jakarta
Warna warni deretan sepeda di sekitar Kota Tua Jakarta ©

Diane Wiltshire

Pengunjung perempuan diajak untuk berpartisipasi menjawab pertanyaan yang diajukan melalui kartu pos yang disediakan oleh BOM Lab.
Pengunjung perempuan diajak untuk berpartisipasi menjawab pertanyaan yang diajukan melalui kartu pos yang disediakan oleh BOM Lab. ©

Di Wiltshire

Salah satu dari banyak pertanyaan yang diajukan dari kartu pos BOM Lab adalah 'Apa yang membuatmu bahagia?'
Salah satu dari banyak pertanyaan yang diajukan dari kartu pos BOM Lab adalah 'Apa yang membuatmu bahagia?'  ©

Di Wiltshire

Karen Newman, direktur dari BOM, ingin membangun hubungan kolaborasi  yang bermakna antara seniman dan organisasi seni di Inggris dan Indonesia. Untuk mulai membangun hubungan ini, sangat penting untuk melakukan riset dengan cara berdiskusi dengan orang-orang Indonesia secara langsung, terutama perempuan, tentang hal-hal yang menurut mereka penting dalam kehidupan ini.
Karen Newman, direktur dari BOM, ingin membangun hubungan kolaborasi  yang bermakna antara seniman dan organisasi seni di Inggris dan Indonesia.  ©

Di Wiltshire

Proyek Sentiment oleh Birmingham Open Media di Digital Design Wekeend Jakarta. 

Saya benar-benar menyukai Digital Design Weekend karena banyak alasan. Proyek Sentiment yang saya bawa ke Indonesia merupakan versi yang  sangat berbeda dengan instalasi Sentiment yang saya bawa berkeliling Inggris di tahun 2015. Rompi yang saya bawa sudah didesain ulang agar lebih cocok digunakan di lingkungan yang cukup bising dan bisa lebih mendeteksi perhatian dari pemakainya dan bukan dari lingkungan itu sendiri. Suara yang keluar awalnya datang dari beberapa pengeras suara yang ditaruh dalam ruangan gelap tapi sekarang suaranya dikeluarkan secara maya melalui alat pendengar yang meredam suara di sekitar – sistem ini dikembangkan oleh Paul Tennent dari Mixed Reality Lab di Universitas Nottingham, tempat saya menjadi seniman residen. Saya bisa menampilkan versi terbaru dari karya ini dan ini benar-benar menarik karena ini terlihat seperti realitas maya dalam artian karya ini juga memantik indra-indra perasa dari manusia dan menghadirkan realitas maya dari orang lain. Karya ini berusaha untuk membuat penggunanya bisa merasakan emosi dan perasaan dari orang lain melalui sensasi dengan mendengarkan percakapan yang dilakukan di waktu dan tempat lain. Saya juga senang bisa sekaligus melakukan wawancara dengan orang-orang dari tempat-tempat di Asia yang saya datangi dan tentunya akan saya tambahkan ke Sentiment sekembalinya saya ke Inggris. Menjadi bagian dari Digital Design Weekend merupakan pengalaman yang sangat berkesan karena saya juga bisa melihat penggunaan teknologi dari karya-karya seni lain seperti; In My Shoes: Dancing with Myself dari Jane Gauntlett, dan Pesta Synthesiser dari Andreas Siagian dari lifepatch. 

Karen Newman, direktur dari BOM, ingin membangun hubungan kolaborasi  yang bermakna antara seniman dan organisasi seni di Inggris dan Indonesia. Untuk mulai membangun hubungan ini, sangat penting untuk melakukan riset dengan cara berdiskusi dengan orang-orang Indonesia secara langsung, terutama perempuan, tentang hal-hal yang menurut mereka penting dalam kehidupan ini. Dengan menggunakan kartu pos berwarna kuning, warna dari BOM, setiap peserta mencoba menjawab pertanyaan yang kami ajukan. Saya langsung dibanjiri oleh inspirasi dan informasi baru ketika membaca jawaban-jawaban dalam kartu pos ini, saya sangat berterima kasih kepada semua peserta yang turut berpartisipasi dalam proyek ini. Saya berharap akan banyak proyek-proyek seru lain kedepannya.

Other stories from the Digital Design Weekend