©

London College of Fashion

Setelah dari New York Couture Fashion Week, desainer Indonesia Fashion Forward, Dian Pelangi melanjutkan tur dunianya ke London dari tanggal 22 Februari – 10 Maret 2015. Dian diundang untuk melakukan residensi dengan London College of Fashion; berpartisipasi dalam kegiatan sepanjang London Fashion Week dan bekerjasama dengan mahasiswa LCF dalam suatu proyek spesial. 

Pada 24 Februari 2015, Dian menyelenggarakan lokakarya penataan Hijab di acara British Council dan British Fashion Council International Fashion Showcase di Brewer Street Car Park, London. Acara ini dihadiri sampai 100 orang dari berbagai latar belakang; dari praktisi fashion, komunitas Hijab, pejabat pemerintah dan juga tamu internasional. Dalam acara yang di-host oleh Profesor Reina Lewis dari LCF, Dian memberikan tutorial untuk tiga gaya hijab, termasuk satu gaya khusus yang diperagakan pada seorang pengunjung.

Dian kemudian menjadi tamu khusus untuk acara diskusi akademis tentang International Fashion pada 26 Februari 2015, yang dihadiri oleh akademis dari London College of Fashion dan dihadiri oleh Profesor Reina Lewis sebagai moderator. Selama akhir pecan itu, Dian juga mengadakan acara pertemuan dengan komunitas Hijab dan blogger beauty, fashion dan lifestyle berbasis di London. 

Pada 2 Maret 2015, Dian memamerkan sebuah showcase khusus kepada mahasiswa di London College of Fashion, dan mempresentasikan tentang industry fashion di Indonesia, modestwear, dan mengadakan trunkshow yang menampilkan koleksi terbarunya yang sebelumnya juga dipresentasikan di New York.

Lalu dari tanggal 3 Maret 2015 Dian bekerjasama dengan mahasiswa tahun ketiga dan keempat program BA Textiles dan BA Womenswear. Para siswa ini didorong untuk berpartisipasi dalam kompetisi merancang busana yang terinspirasi oleh koleksi Dian Pelangi. Dua desainer yang terpilih akan memenangkan kesempatan untuk partisipasi dalam program pertukaran dan residensi di markas Dian Pelangi di Pekalongan, Indonesia.

Program yang akan diadakan selama musim panas ini akan menjadi kesempatan yang menarik untuk lulusan baru dan desainer muda untuk mendapatkan pengalaman bekerja di label fashion internasional, belajar keterampilan dan keahlian khusus yang membuat brand Dian Pelangi unik, dan membenamkan diri dalam budaya Jawa di Kota Kreatif UNESCO, Pekalongan. 

Para pemenang juga akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan karya yang dikembangan selama program ini di acara Jakarta Fashion Week bulan Oktober 2015 mendatang.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program ini, ikuti hashtag #IFFtotheWorld di Twitter dan Instagram. 

Tentang Dian Pelangi

Dian Pelangi, 24, adalah desainer busana muslim dari generasi pertama Indonesia Fashion Forward. Dian lulus dari Ecole Superieur des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD) pada 2008 dan membawa angin segar nan penuh warna ke panggung busana muslim di Indonesia maupun mancanegara.

Dian terinspirasi akan pelangi yang begitu kaya warna dan selalu berusaha menggali kekayaan budaya Indonesia, mulai dari tie dye yang cerah, songket yang indah, sampai batik yang mewah.

Setelah diwawancarai oleh CNN pada tahun 2010, popularitas Dian melejit dan langsung menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dan diikuti di dunia mode Indonesia. Menyadari pengaruhnya yang sudah sangat luas, anggota termuda dari Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) ini kini telah menerbitkan dua buah buku yang berisi kumpulan ‘street style’ para muslimah yang ditemuinya di negara-negara yang ia kunjungi dan 'Brain Beauty Belief' yang telah menjadi National Bestseller ini berisi kumpulan saran untuk muslimah dari sisi agama hingga fashion.

Pada akhir 2011, Dian Pelangi diundang ke Paris untuk mengikuti The International Fair of Muslim World di Le Bourget dan memastikan jejaknya sebagai salah seorang desainer muda Indonesia yang patut diperhitungkan. Di awal tahun 2015 ini, Dian Pelangi bersama kedua teman desainernya, yakni Barli Asmara dan Zaskia Sungkar mengikuti New York Couture Fashion Week dengan mengangkat kain asal Lombok - Nusa Tenggara Barat tanggal 14 Februari lalu di The Crowne Manhattan, Times Square, New York.

Tentang Indonesia Fashion Forward

Program Indonesia Fashion Forward adalah inisiatif nirlaba yang berfokus pada pengembangan kapasitas label fashion Indonesia untuk siap bersaing di pasar internasional. Para desainer dilatih oleh ahli mode kelas dunia untuk mempertajam kreativitas, mengidentifikasi masalah dan solusi yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis, serta memahami branding, analisis penjualan, kemitraan strategis dan taktik untuk menembus pasar global.

Program ini merupakan kolaborasi dari Jakarta Fashion Week, Departemen Pariwisata Republik Indonesia, British Council dan Centre for Fashion Enterprise (CFE). Berbasis di London, CFE adalah inkubator bisnis fashion yang mendukung pengembangan label baru dan desainer untuk menjamin kelangsungan hidup dan sukses di pasar internasional. Melalui program IFF, para desainer juga mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk menampilkan karya mereka di berbagai acara fashion di tahap lokal dan internasional.

Tautan luar