By Shakia Stewart, Digital Content Manager

19 Oktober 2017 - 17:52

Pengunjung mendengarkan video yang ditampilkan.
Pengunjung bisa menonton video dari sejumlah program residensi, termasuk dari musisi Dani Carragher dan Laura (She Makes War) yang tinggal selama enam minggu di Indonesia bersama Kunokini.

Apa yang terjadi ketika seniman membawa ide mereka ke belahan dunia lain?

Lebih dari 30 seniman dan organisasi seni mengambil bagian pada residensi UK/ID, baik di Indonesia maupun Inggris Raya, setahun ke belakang. Mereka mengeksplorasi tema-tema berbeda namun selalu bekerja sama dengan sesama seniman, kurator, dan masyarakat lokal, menggunakan beragam media dari pahat ke video dan instalasi bunyi, memasukkan teknologi baru dan eksperimental kapan pun mereka bisa.

First Dates menangkap perubahan dan kesulitan, tetapi juga banyak hal mengejutkan yang ternyata sama-sama dimiliki oleh kedua belah pihak, bahkan ketika mereka datang dari tempat sejauh 11.000 kilometer.

Simak foto-foto dari pameran di The Establishment sebagai bagian dari UK/ID Festival tahun ini:

Alat musik interaktif karya seniman dan musisi eksperimental Uncle Twis dari Surabaya yang tertarik dengan mitos dan kearifan lokal. Terinspirasi dari pemandangan Skotlandia saat ikuti program residensi di sana selama satu bulan.  Uncle Twis membuat ini dari benda-benda yang ditemukannya.
Abi Rama berkerjasama dengan Blast Theory untuk hasilkan karya ini dan bertanya: "Apakah engkau menyaksikan media,  atau media yang menyaksikanmu?" 
A map of Bandung overlaid with video.
Salah satu karya yang dikurasi oleh Emily Gray selama residensinya bercerita tentang sejarah kota Bandung.  Terlihat peta yang disoroti dengan video bercerita tentang isu-isu yang muncul seputar politik pemisahaan dan refleksi konsekuensi yang ditimbulkan. 
An audience member looking at video.
Karya video yang ditampilkan di layar, termasuk karya dari Heather Lander, seniman Skotlandia yang mengeksplorasi Makassar bersama Tanahindie.

Baca tentang program residensi di UK/ID 2017